topmetro.news – Aksi puluhan mahasiswa dan masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Peduli Langkat (RAPAL) di Kantor PUPR Kabupaten Langkat, Jum’at (16/9/2022) diduga terindikasi adanya unsur kepentingan kelompok tertentu.
Dari orasi yang disampaikan aliansi RAPAL di pelataran depan pintu masuk Kantor PUPR menyampaikan jika pihak PUPR dalam perencanaan pembangunan sarana jalan hotmix tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat Langkat, khususnya karena rencana lanjutan pengaspalan jalan hotmix di wilayah Wisata Pamah Semilir Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai.
Menurut RAPAL seharusnya pihak PUPR mengutamakan pengaspalan hotmix di Dusun Perteguhan Desa Telaga yang dimohonkan Kades Telagah terdahulu, Suranta (almarhum) dan bukan mengutamakan permohonan Kades Telagah yang baru, Kolen Ginting.
Sehingga oknum-oknum yang memotori aksi dinilai warga di sekitar aksi diduga memiliki kepentingan pribadi terkait usaha keluarga serta diduga ada pihak-pihak yang menunggangi.
Dalam aksinya, kelompok RAPAL ini malah menuding pihak PUPR memprioritaskan adanya kepentingan pihak lain.
Dalam kesempatan itu, Plt.Kadis PUPR Kabupaten Langkat Azmi langsung menemui massa aksi massa dan menyampaikan jika pihak PUPR dalam pelaksanaan kegiatannya selalu untuk kepentingan masyarakat dan tidak ada mengutamakan kepentingan kelompok.
“Untuk kegiatan yang tercantum di dalam perencanaan awal pelaksanaan pekerjaan, yang terakomodir di dalam P-APBD 2022 pihak PUPR sebelumnya sudah menerima profosal dari masyarakat dan beberapa Kepala Desa terkait permohonan perbaikan sarana dan prasarana jalan yang ada di Kabupaten Langkat,” ujarnya.
Azmi menjelaskan bahwa sebelum aspirasi masyarakat tersebut terealisasi terlebih dahulu ditampung melalui Musrembang.
“Semua pelaksanaan kegiatan program pembangunan yang ditampung dalam anggaran P-APBD 2022 bukan kewenangan sekonyong-konyong pihak PUPR sendiri. Tapi sudah melalui Musrembang, Persetujuan DPRD dan pihak-pihak terkait lainnya. Jadi bukan keputusan kami,” ujar Azmi.
Saat perwakilan massa minta PUPR akan melakukan pengaspalan dengan hotmix di Wilayah Pamah Semelir Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai dan menunjukkan profosal dari Kades Telagah, perwakilan aksi bernama Ferdi seperti tersulut dan menuding jika permohonan tersebut diusulkan oleh Kades yang baru saja dilantik. Lewat Aliansi RAPAL Ferdi berharap PUPR mengaspal di Dusun Perteguhan Desa Telagah.
“Itu Kades yang baru saja dilantik tapi disetujui. Sementara Kades terlebih dahulu sudah mengusulkan, tapi mengapa diabaikan?” ujar Ferdi.
Kemudian Plt.PUPR Langkat, Azmi mengatakan bahwa pihak PUPR tidak ada kepentingan apapun di dalam mewujudkan aspirasi masyarakat.
“Tolong jangan intervensi kami. Kami bekerja sudah sesuai mekanisme dan peraturan. Seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan PUPR berdasarkan hasil Musrembang, lewat persetujuan DPRD dan instansi terkait,” ujarnya mengulangi.
Dijelaskan Azmi bahwa pihak PUPR saat ini berupaya untuk memperbaiki dan sarana jalan pengembangan di wilayah Desa Wisata.
Namun pernyataan Azmi ini kembali ditentang perwakilan aksi, Ferdi. Menurutnya, pengaspalan jalan yang dimohonkan Kades Telagah yang baru kurang bermanfaat bagi masyarakat untuk Desa Wisata.
“Karena wisata yang ada di Kabupaten Langkat ada Tangkahan dan Bukit Lawang. Bukan Desa Wisata yang jalannya akan diaspal PUPR,” ujar Ferdi.
Dihadapan massa aksi, Azmi menyampaikan jika aspirasi yang disampaikan tetap akan ditampung.
Kemudian massa Aliansi RAPAL membubarkan diri dengan tertib dan aman di bawah pengawalan personil Polres Langkat dan personil Intel Kodim 0203 Langkat.
Sementara itu, Plt.PUPR Langkat, Azmi, kepada awak media mengatakan bahwa saat ini Pemkab Langkat akan mengupayakan peningkatan ekonomi maayarakat dengan membuka akses Desa Wisata. Apalagi usulan yang disampaikan Kades Telagah yang lama dan yang baru adalah sama.
“Kalau Tangkahan dan Bukit Lawang itu merupakan Destinasi Wisata Langkat. Tapi yang kita upayakan sesuai hasil Musrembang, masukan dan persetujuan DPRD serta koordinasi dengan instansi terkait untuk memprioritaskan akses jalan Desa Wisata,” ujarnya.
Kepada awak media, Azmi menjelaskan jika berdasarkan permohonan/pengajuan Kades dan warga Desa Telagah wilayah Wisata Pamah Semelir, awalnya panjang jalan yang minta diaspal sepanjang 2.500 meter. Namun hasil yang disetujui DPRD dan sesuai anggaran yang tersedia panjang jalan rencana pengaspalan itu menjadi 600 meter dengan pagu anggaran Rp1,2 miliar.
Reporter | Rudy Hartono