topmetro.news – Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Idonesia (GARDA Indonesia) kembali membangun rumah layak huni bagi kaum dhuafa di Aceh Singkil, setelah pada Bulan Agustus lalu serahterima rumah layak huni di Aceh Barat.
Hal ini ditandainya dengan dilaksanakannya peusijuk dan prosesi peletakan batu pertama dimulainya pembangunan rumah layak huni yang diberi kode #R003 yang berlokasi di Desa Sianjo-Anjo Meriah, Gunung Meriah, Aceh Singkil, Minggu (18/9/2022).
Setelah sukses melakukan pembangunan #R001 di Aceh Barat, R002 di Abdya dan R004 di Aceh Barat. Kini R003 akan dibangun dengan menerapkan SOP GARDA Indonesia, dimulai dari sumber anggarannya 100% dari donasi program donasi rutin Rp10.000/bulan atau #Gerakan10Ribu, dan proses pembangunannya pemborongan namun dapat melibatkan partisipasi masyarakat sekitar dengan mekanisme yang telah diatur.
Antusiasme Masyarakat
Aduwina Pakeh SSos MSc selaku inisiator GARDA Indonesia kepada media ini mengatakan, rumah ketiga dari program #Gerakan10Ribu ini dibangun di Aceh Singkil setelah memperhatikan antusiasme masyarakat Aceh Singkil untuk ikut berpartisipasi dan bergabung sebagai donatur tetap dalam program ini. Aceh Singkil merupakan wilayah dengan jumlah donatur paling banyak bergabung dalam gerakan sosial ini setelah Aceh Barat dan Aceh Barat Daya.
“Rumah ini kita peruntukkan kepada Keluarga Bapak Ali Asa dengan jumlah anggota 7 orang. Pak Ali Asa dan keluarga selama ini tinggal di rumah yang kurang layak huni. Hanya tersedia sayu kamar tidur dan satu dapur. Sementara sebagian lantai beralas tanah. Kondisi demikian sangat tidak layak dan kurang baik juga dari segi kesehatan,” urainya.
“Kami juga mengajak masyarakat Aceh Singkil dan Kota Subulussalam untuk sama-sama kita bantu Pak Ali Asa dan keluarga mendapatkan hunian yang layak. Dengan cara bergabung jadi donatur Rp10.000/bulan. Ke depan tidak hanya Keluarga Pak Ali Asa dibantu. Kita berpeluang membantu keluarga kurang mampu lainnya dengan hanya donasi Rp10.000/bulan,” tambahnya.
Lanjutnya, rumah R003 itu akan merupakan bangunan permanen di atas tanah seluas 4 x 10 meter. Plus teras (ciri khas GARDA Indonesia) dengan corak minimalis. Menurut perkiraan, untuk menyelesaikan pembangunan rumah itu menghabiskan dana Rp60-70 juta.
“Alhamdulillah. Saldo awal yang tersedia untuk pembangunan rumah ini yaitu sebesar Rp45 juta ruiah. Sementara sisanya kita harapkan dapat terpenuhi di saat proses pembangunan berlangsung. Baik dari donatur baru maupun lanjutan donasi dari donatur lama,” jelasnya.
Jumlah Donatur
Dosen Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar ini juga menguraikan, semenjak mulai program ini pada Juli 2020 lalu, hingga Minggu (18/9/22) ini, jumlah donatur yang telah bergabung mencapai 4.670 orang. Berasal dari berbagai daerah di Indonesia, berbagai latar belakang profesi, usia, pendidikan, ekonomi.
“Yang bergabung tidak hanya dari Aceh semata. Namun juga dari wilayah Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Kepri, Babel. Juga, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Dan bahkan hingga keluar negeri (Australia dan Malaysia),” ungkapnya.
Koordinator Bidang Konstruksi GARDA Indonesia Drs Jufrinal didampingi Koordinator Teknis Pelaksana Darwis ST menjelaskan pembangunan R003 ini tidak berbeda jauh dengan proses dan mekanisme pembangunan sebelumnya.
“Yang paling penting kami ingatkan, mutu pembangunan harus sesuai dengan spek. Sementara untuk nilai budgetingnya keseluruhan pembangunan hingga selesai sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan,” jelas Jufrinal yang juga penggerak GARDA Indonesia.
Sebelumnya, Drs H Mauidhah MSi dalam sambutannya mewakili Penggerak GARDA Indonesia Wilayah Aceh Singkil/Kota Subulussalam mengucapkan terimakasih atas dukungan warga Aceh Singkil dan Kota Subulussalam yang telah ikut bergabung sebagai donatur. “Sehingga kita mendapatkan alokasi satu unit rumah layak huni untuk warga kita yang kurang mampu,” katanya.
“Kami mengharapkan dukungan dari seluruh penggerak dan donatur GARDA Indonesia untuk sama-sama kita kampanyekan terus gerakan ini kepada masyarakat. Sehingga pembangunan rumah ini cepat selesai dan dapat beranjak untuk pembangunan rumah-rumah lainnya,” pungkas H Mauidhah.
Dukungan untuk Program GARDA Indonesia juga datang dari Camat Gunung Meriah Drs Abdul Hanan. Dalam sambutannya, mewakili Pemerintah Aceh Singkil mengucapkan terimakasih kepada para pengurus GARDA Indonesia atas inisiatifnya membantu warga Aceh Singkil.
“Kami mewakili pemerintah berterimakasih kepada GARDA Indonesia. Program ini sangat bagus sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk membantu sesama,” katanya.
reporter | Rusid Hidayat