Bupati Samosir Kukuhkan Kelompok Tani Peduli Api

Pemkab Samosir mengukuhkan pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) 'Sitappar Api'.

topmetro.news – Bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Sumut, Pemkab Samosir mengukuhkan pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) ‘Sitappar Api’. Pengukuhan langsung oleh Bupati Samosir di Kantor Desa Hariara Pohan Kecamatan Harian, Jumat (25/11/2022).

Turut hadir dari KPH XIII Doloksanggul Bagus dan mewakili Kadis Perkebunan Sumut Ruth Kristina Tarigan. Kemudian ada Kadis Ketapang dan Pertanian Samosir Tumiur Gultom, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, Kepala BPBD Sarimpol Manihuruk, dan Camat Harian Hartopo Manik.

Pengukuhan berlangsung dengan penyerahan Surat Keputusan KTPA kepada ketua kelompok. Lalu penyerahan peralatan alat pengendali kebakaran serta alat pelindung diri (baju, helm, sepatu). Selanjutnya, Bupati Samosir menyaksikan simulasi pemadaman api oleh anggota KTPA .

Bupati Samosir mengingatkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Samosir cukup besar hingga 500-an hektar. Faktor penyebabnya berbagai macam. Antara lain akibat membakar lahan yang merambah ke hutan. Namun ada juga unsur kesengajaan, dengan alasan menumbuhkan rumput untuk makanan ternak. Dan ini hampir menjadi budaya yang berulang-ulang.

Vandiko menegaskan, bahwa tindakan tersebut salah, karena berakibat fatal terhadap ekosistim dan pariwisata Samosir.

Untuk itu, kepada seluruh anggota KTPA, Bupati Samosir mengharapkan untuk tetap bermitra dengan pemkab, bersinergi dengan baik. “KTPA bukan sekedar bertugas memadamkan api. Melainkan menjadi pengendali. Mampu memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa membakar lahan bukanlah tindakan yang baik,” kata Vandiko.

Bupati Samosir mengapresiasi Provinsi Sumut melalui Dinas Perkebunan yang telah membantu fasilitas peralatan KTPA. Sebagai Kelompok Tani Peduli Api pertama di Sumut, ‘Sitappar Api’ diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengendalikan kebakaran lahan.

“Ingat, tetap jaga kekompakan. Menjaga dan mengingatkan masyarakat, bahwa membakar lahan itu tidak baik,” tegas Bupati.

Pariwisata

Lebih lanjut ia sampaikan, sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Samosir terkenal dengan alam cukup indah. Kebakaran hutan dan lahan mengancam pariwisata dan berdampak pada perekonomian. Seluruh elemen diharapkan untuk mencegah secara bersama.

Selain di Kecamatan Harian, Bupati Samosir meminta kepada Dinas Perkebunan Sumut untuk tetap membantu mendirikan kelompok tani api pada dua kecamatan paling rawan dan sering terjadi kebakaran. Yaitu Sitiotio dan Sianjur Mulamula.

“Mari menjaga alam agar tetap lestari, terutama hutan yang menjadi sumber utama kehidupan. Satu rasa dalam menjaga alam,” tutup Vandiko.

Plt Kadis Ketapang dan Pertanian Samosir Tumiur Gultom mengatakan, pembentukan KTPA berawal dari banyaknya mayarakat yang membuka lahan dengan cara membakar. Juga ada yang begitu panen membakar jerami, sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas tanah. Pengaruh negatif terhadap pertanian, apalagi sampai merembes ke hutan.

“Mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Samosir menjalin sinergitas dengan Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Perkebunan. Sehingga KTPA terbentuk di Kabupaten Samosir,” kata Tumiur.

Mewakili Kadis Perkebunan Sumut, Ruth Kristina Tarigan menyampaikan, pembentukan KTPA di Samosir merupakan usulan dari Pemkab Samosir. Serta yang pertama di Provinsi Sumut. Menurutnya, pembentukan ini di bawah dukungan Peraturan Kementerian Pertanian, yang menyatakan keharusan pembentukan KTPA di lokasi rawan kebakaran.

“Kabupaten harus membentuk tim Poktan Peduli Api. Selanjutnya, provinsi memberikan fasilitas pendukung. Seperti alat pemadam, alat pelindung diri (baju pemadam, helm, dan sepatu),” ungkap Ruth.

Dinas Perkebunan Sumut akan tetap melakukan pendampingan kepada KTPA. Sehingga seluruh anggota mampu dan mumpuni bersosialisasi dengan masyarakat tentang pencegahan kebakaran. Kelompok Tani Peduli Api ‘Sitappar Api’ pun dapat pembekalan ilmu dan strategi memadamkan api apabila terjadi kebakaran.

Ruth mengharapkan, dengan adanya KTPA dapat mencegah pembakaran lahan dan hutan. Sehingga Samosir sebagai kawasan geopark dan daerah pariwisata terhindar dari kebakaran lahan yang dapat mengakibatkan gangguan usaha.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment