Terkait Pemberantasan PETI Madina, Poldasu Dapat Dukungan dan Apresiasi Komisi VII DPR RI

Anggota Komisi VII DPR-RI dari Daerah Pemilihan Sumatra Utara (Sumut), Hendrik Sitompul (foto tengah), mengapresiasi langkah Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, dalam menjalankan perintah Kapolri Jendral Listyo Sigit.

topmetro.news – Anggota Komisi VII DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumatra Utara (Sumut), Hendrik Sitompul (foto tengah), mengapresiasi langkah Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, dalam menjalankan perintah Kapolri Jendral Listyo Sigit.

Hal itu terbukti dengan penangkapan para penambang emas ilegal (PETI) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Rabu 30 November 2022 lalu di Desa Bangkelang Kecamatan Batang Natal.

“Pihak Polda Sumut harus membuat posko pengaduan dan pengawasan terkait penambangan ilegal ini di daerah-daerah yang berpotensi munculnya tambang-tambang ilegal,” tutur Hendrik Sitompul, Senin (5/12/2022), melalui pesan WhatsApp.

Ia katakan, apa yang Tim Polda Sumut lakukan dalam memberantas tambang ilegal di Kabupaten Madina, membuktikan Kapolda terus berkomitmen menjalankan perintah Kapolri.

“Dan kita sebagai masyarakat di Sumut pada umumnya dan Kabupaten Madina pada khususnya, harus terus mendukung Pak Panca dalam memberantas tambang-tambang ilegal ini,” tandasnya.

Politisi partai berlambang mercy itu juga menyatakan, keberadaan tambang-tambang ilegal di Kabupaten Madina hingga saat ini sudah sangat meresahkan. Ia juga mengatakan, persoalan ini sudah berulang kali jadi pembahasan dalam rapat dengar pendapat. Baik dari Komisi VII maupun Komisi III DPR RI.

Dan bahkan lanjutnya, beberapa bulan lalu, Komisi VII dan III sudah pernah turun dan meninjau langsung kondisi tambang-tambang ilegal di Madina.

“Permasalahan tambang-tambang ilegal di Kabupaten Madina sudah sangat meresahkan. Tim Gabungan Komisi VII dan Komisi III juga sudah pernah turun. Dan melihat melalui udara kondisi di lapangan. Mulai dari keruhnya air-air sungai hingga gundulnya hutan-hutan di kabupaten yang letaknya paling selatan Sumut itu,” pungkasnya.

Stunting

Berdasarkan informasi yang ada, saat ini masyarakat di sekitaran Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Madina merasa kesusahan. Hal ini karena air-air sungai sebagai kebutuhan mereka keruh dan kotor. Bahkan kuat dugaan, mengandung zat-zat kimia yang berasal dari para penambang ilegal.

“Salah satu efeknya, kita bisa lihat tingginya tingkat stunting di Madina. Sumber air yang kotor dan keruh ini menjadi salah satu faktor yang membuat anak-anak di Madina mengalami stunting,” ucapnya.

Melihat ini, anggota Fraksi Partai Demokrat ini pun berharap penindakan penambang ilegal jangan berhenti di sini. Ia mendorong agar Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak terus berupaya memberantas tambang ilegal. Baik di Madina maupun di daerah lain di Sumut.

“Saya berharap Kapolda jangan berhenti dalam kasus ini saja. Tapi terus tingkatkan pengungkapan dan penangkapan para penambang ilegal lainnya. Kasihan warga di sekitar aliran sungai di Kabupaten Madina sana,” sebutnya.

Hendrik juga berharap agar Poldasu bekerjasama dengan Direktorat Jendral Mineral dan Batubara untuk membuka posko pengawasan dan pengaduan di area penambangan ilegal.

“Dengan maksud, apabila perusahaan pemegang IUP ditemukan menampung hasil dari tambang ilegal dapat diberi sanksi keras, seperti pencabutan IUP. Selain itu, pihak Poldasu bersama Dirjen Minerba harus menelusuri penampung penambang emas ilegal untuk dilakukan penagakan hukum,” paparnya.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment