Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Pembakaran Rumah Dedi

TOPMETRO.NEWS – Polsek Percut Sei Tuan masih menyelidiki kasus bapak dan anak yang terpanggang di rumah korban Dedi  Harianto (50) dan anaknya Muhammad Haris (15)   di Jalan Anugrah, Kampung Agas, Percut Sei Tuan, Jumat (30/6) lalu.

Hingga Minggu (2/7) siang, polisi telah memeriksa empat orang warga untuk dimintai keteranganya sebagai saksi.

“Kita masih memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga korban dan kepala Dusun. Namun belum bisa dibeberkan materi pemeriksaan, lantaran penyidik masih bekerja,” kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Pardamean Hutahaean SH SIK, kepada wartawan.

Meski begitu, Pardamean belum mengetahui motif dan pelaku yang membakar rumah korban. Akibat kejadian ini, Dedi Harianto (50) dan putranya Muhammad Haris (15) mengalami luka bakar. Sampai saat ini korban masih dirawat di RS Imelda.

Dedi Harianto ketika disambangi di RS Imelda Jalan Bilal Ujung, Medan menuturkan, kodisi Muhammad Haris saat ini mulai membaik, tapi belum bisa makan dan masih minum air putih. Haris belum bisa dijenguk karena masih berada di ruang luka bakar.

“Dokter tadi pagi telah melakukan operasi luka bakar diperut Haris. Saya sendiri mengalami luka bakar ditangan dan masih menjalani perawatan. Kondisi rumah sudah di police line. Istri dan ketiga anak saya yang lain jadi trauma,” pungkas Dedi.

Namun, dibalik peristiwa ini, menurut Dedi, tidak ada motif dendam. Apalagi diluar tidak ada punya masalah. Cuma saja, tiga tahun lalu ada keributan masalah air sumur dengan tetangganya. Kemudian tiga bulan lalu korban juga terlibat percekcokan dengan tetangganya yang sama masalah keributan kecil saat anak korban diajak memacing di kolam oleh tetangganya tanpa seizin korban.

“Saya tidak bisa itu menjadi motif pembakaran rumah saya. Nanti menjadi fitnah. Apalagi kejadian ini tidak ada yang melihat siapa pelakunya yang membakar kami, Kalau masalah lain tidak ada. Saya dan istri akur-akur saja. Jadi kami tidak ada punya musuh,” beber korban.

Dedi menyayangkan perbuatan pelaku. Katanya, pelaku pengecut dan tidak berani terang-terangan berhadapan dengan korban. Sehingga anaknya yang mejadi sasaran pembakaran. Perbuatan pelaku tidak bisa ditolerir dan sudah berencana membunuh.

“Kejadian ini saya juga heran. Kalau memang sakit sama saya, kenapa kamar anak saya yang dibakar hingga ia nyaris tewas terpanggang. Seharusnya saya yang dicari dan gak perlu istri serta anak saya jadi korban. Entah apa salah kami,” kesalnya.

Tukang kaca jendela rumah ini berharap polisi bisa mengungkap kasus tersebut dan pelakunya di hukum seberat-beratnya. Berita sebelumnya, rumah korban dibakar orang tak dikenal, Jumat (30/6) dini hari saat keluarga korban tertidur lelap.

Peristiwa pembakaran itu tidak diketahui warga. Pelaku membakar kamar korban dengan cara melemparkan kaleng berisikan minyak lampu yang menyala ke kamar anaknya. Beruntung kakak dan adik Haris selamat dari pembakaran tersebut. Dedi berupaya berjuang menyelamatkan anak keduanya itu.

“Kami benar-benar tidak tahu kejadian ini. Warga tahu setelah istri dan anak korban menjerit minta pertolongan Warga pun keluar dan melihat Dedi sudah pingsan. Lalu polisi membawa Dedi dan anaknya ke RS Imelda,” ucap Amir, tetangga korban di rumah sakit.

Disebutkan, Dedi maupun istri dan anaknya tidak ada punya masalah. Di mata warga di Komplek Anugrah, keluarga korban baik-baik saja berjiran.

“Kami kan tinggal di komplek, tapi penjaga atau security tidak ada. Maka orang luar bebas masuk ke komplek kami,” pungkasnya.(TM/13)

Related posts

Leave a Comment