Ferdy Sambo Menggugat, Begini Momen Kemarahan Jokowi atas Ulah Sambogate

Ferdy Sambo menggugat

TOPMETRO.NEWS – Ferdy Sambo menggugat, sejumlah elemen bereaksi. Diketahui, Ferdy Sambo tiba-tiba menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) DKI Jakarta.

Gugatan itu dilayangkan karena Ferdy Sambo tidak terima dipecat oleh Polri atas kasus pembunuhan Brigadir J. Gugatan tersebut telah terdaftar dengan nomor 476/G/2022/PTUN.JKT, dengan tergugat I Jokowi dan tergugat II Kapolri.

Polri sendiri memecat suami Putri Candrawathi itu setelah menolak permohonan banding atas putusan sidang KKEP pada 25-26 Agustus 2022, yang meyatakan melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau memecat Ferdy Sambo.

Sementara itu, Presiden Jokowi selaku tergugat masih belum memberi pernyataan resmi.

Namun, sebelumnya orang nomor satu di Indonesia itu sudah geram dengan kasus “Sambogate” yang begitu mencoreng wajah Polri.

Seperti apa momen marah yang pernah diutarakan Presiden Jokowi mengenai ulah Sambo dan segelintir anggota Polri? Berikut ulasannya.

Kepercayaan Publik Anjlok

‘Meledaknya’ kasus Brigadir J yang membuat masyarakat menuntut keadilan telah membuat Presiden Jokowi sampai turun gunung. Jokowi memerintahkan langsung Kapolri untuk mengusut kasus yang menyeret jenderal bintang dua sebagai pelaku tersebut.

Puncaknya, Jumat (14/10/2022) lalu, Presiden Jokowi mendadak memanggil semua perwira tinggi Polri di Istana Negara. Petinggi Polri tersebut mulai dari tingkatan mabes Polri, Kapolda dan Kapolres seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyatakan kasus Ferdy Sambo telah membuat kepercayaan publik kepada institusi kepolisian menurun drastis. Catatan itu membuat sang presiden cukup marah sehingga sampai menyampaikan langsung ke semua kepala kepolisian.

Presiden menyebut, karena adanya kasus Ferdy Sambo tersebut, tingkat kepercayaan publik terhadap polri kini berada dalam posisi paling rendah. Tanpa menyebutkan sumbernya, Jokowi lalu mengutip sebuah data untuk menguatkan pernyataannya.

“Dulu di November (2021) itu (kepercayaan publik ke Polri) masih 80,2 persen. Sangat tinggi, bukan tinggi. Sangat tinggi sekali. Sekarang, kemarin Agustus (2022) berada di 54 persen,” tegur Jokowi.

Karena itulah, Jokowi meminta kepada seluruh aparat kepolisian untuk kembali meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

Salah satunya, kata Jokowi, dengan cara tidak melakukan gaya hidup mewah, terutama di jajaran perwira tinggi.

“Ini yang semua Kapolda, Kapolres, pejabat utama Polri harus tahu keadaan, situasi seperti ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati,” sambung Jokowi.

Bikin Runyam Kasus Ferdy Sambo

Masih dalam forum yang sama, Presiden menyebut penyebab anjloknya kepercayaan publik terhadap institusi Polri adalah kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.

Dengan tegas, Presiden menyatakan kasus Ferdy Sambo telah membuat runyam institusi Polri.

“Begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling rendah,” ujar Jokowi dalam arahannya.

BACA PULA | Mobil Mewah Ferdy Sambo, Lexus LM350 Super Istimewa!

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, perkara pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih belum berakhir.

Publik makin penasaran bagaimana ending dari kasus yang menyeret Ferdy Sambo, eks Kadiv Propam Polri yang jadi dalang di balik terbunuhnya ajudannya itu. Kasus ini menyeret pula banyak terdakwa lain.

Tak cuma kasusnya yang menyita perhatian, namun sosok Ferdy Sambo, gaya hidup, personality hingga kemewahan yang dimilikinya turut mengundang rasa ingin tahu.

asl1

Related posts

Leave a Comment