Geopark Kaldera Toba 2023: Menenun Ulos Batak Jadi Mata Pencaharian di Desa Hutana Godang

Para ibu yang menjadi pengerajin atau penenun kain (Ulos) di Desa Hutana Godang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, terlihat sangat antusias dan semangat ketika menjalin helai per helai benang yang nantinya akan menjadi sebuah kain.

topmetro.news – Para ibu yang menjadi pengerajin atau penenun kain (Ulos) di Desa Hutana Godang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, terlihat sangat antusias dan semangat ketika menjalin helai per helai benang yang nantinya akan menjadi sebuah kain.

Sebagai informasi, ibu-ibu pengerajin atau penenun Ulos di Desa Hutana Godang itu, ternyata di bawah asuhan istri Bupati Taput Nikson Nababan. Yakni Satika Simamora, yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Taput.

Di bawah Program UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Kabupaten Taput binaan Satika Simamora, seluruh ibu penenun Ulos ini mendapatkan pengarahan dan pembinaan. Dengan harapan, jadi lebih serius mengembangkan penenunan Ulos. Sehingga Desa Hutana Godang pun terkenal menjadi Kampung Ulos.

Salah seorang penenun Ulos, Mariana Pakpahan (39), ketika berbincang dengan topmetro.news, Sabtu (4/2/2023) menuturkan, bahwa dengan adanya penenunan Ulos di bawah binaan Satika Simamora, kini perekenomian warga Desa Hutana Godang semakin membaik.

Lalu saat ditanya bagaimana dan berapa lama satu kain ulos selesai ditenun, Mariana menyampaikan, mulai dari awal benang hingga menjadi sebuah kain memakan waktu seminggu.

“Untuk pembuatan atau penenunan sebuah kalin Ulos itu memakan waktu seminggu. Itu mulai dari penguraian benang, pewarnaan, serta penenunan hingga menjadi sebuah kain Ulos,” terangnya.

Mengenai dampak adanya penenunan hingga penjualan Ulos, Boru Pakpahan ini menjawab sangat membantu ekonomi keluarganya. “Untuk sepasang kain Ulos, kita menjualnya dengan harga 2,5 juta rupiah. Dan untuk satu kainnya kita jual 2 juta rupiah,” ucapnya.

Ciri Khas Batak

Sementara itu Ketua SMSI Sumut Eris J Napitupulu di sela kunjungan ke Desa Hutana Godang mengatakan, produk UMKM dengan buatan tangan (handmade) yang menjadi ciri khas Suku Batak harus dapat dukungan. Juga harus diperkenalkan kepada dunia.

“Kehadiran SMSI ke Desa Hutana Godang Kecamatan Muara ini ingin membantu warga. Yakni, dengan melakukan promosi melalui pemberitaan di bawah naungan SMSI. Agar produk buatan tangan penenunan kain Ulos ini bisa diketahui dan dikenal masyarakat Indonesia dan dunia,” pungkasnya.

Sehingga tambahnya, produk-produk tradisional atau Seni Budaya Suku Batak menjadi kerajinan yang disukai dan digemari masyarakat dalam dan luar negeri. Terkhusus bisa untuk cenderamata sebagai hasil produk tradisional Suku Batak di Pulau Sumatera.

Desa Hutana Godang Kecamatan Muara menjadi salah satu Geosite Geopark Kaldera Toba Kabupaten Taput. Di mana kemudian menjadi bagian Ekspedisi Geopark Kaldera Toba SMSI dalam rangkaian HPN Tahun 2023.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment