topmetro.news – Bupati Taput Drs Nikson Nababan MSi didampingi Kadispora Marco Panggabean menghadiri Pesta Bona Taon par Tarutung se-Indonesia. Kegiatan bertema, ‘Sai Hu Ingot do Ho Tongtong’, itu berlangsung di Murphy’s Ballroom, Arion Hotel, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2023).
Acara diawali dengan kebaktian yang dibawakan Pdt Boho Pardede.
Ada pun tujuan organisasi par Tarutung se-Indonesia adalah sebagai tempat bagi para tokoh, akademisi, putra putri Tarutung se-Indonesia untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran serta ide-ide. Dengan harapan dapat memberi manfaat serta warna dan apresiasi dalam perkembangan pembangunan. Baik fisik, mental, dan spiritual, secara komprehensif di masyarakat Tapanuli Utara.
Dalam sambutannya Bupati Nikson Nababan menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia atas undangan dan terselenggaranya acara tersebut. Sehingga bisa berkumpul dengan para perantau Tarutung se-Indonesia.
Bupati juga menyampaikan ‘sepak terjang’ selama kurang lebih sembilan tahun memimpin Kabupaten Tapanuli Utara.
“Puji Tuhan. Visi Misi Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan, lumbung sumber daya manusia dan daerah tujuan wisata sudah banyak yang terealisasi. Langkah-langkah yang telah kita lakukan antara lain sekolah gratis, SD, SMP, dan SMA unggulan. Namun karena ada perubahan regulasi yaitu sistem zonasi, jadi tidak ada lagi sekolah unggulan dan menyebabkan uang sekolah lebih mahal. Saya tetap meminta para guru untuk konsisten dalam mengajar. Pemerintah tetap melaksanakan pendidikan informal dan memanfaatkan Balai Lapangan Kerja (BLK) sebagai tempat pelatihan. Baik itu pelatihan bangunan, menjahit, salon, dan sebagainya,” papar Bupati.
Nikson Nababan juga berharap pendidikan bisa dari hulu ke hilir. Oleh karena itu ia mengupayakan agar universitas negeri umum bisa berdiri di Tapanuli Raya tepatnya di Tapanuli Utara
“Banyak warga Taput yang anaknya sekolah/kuliah di luar Taput. Ini salah satu penyebab kemiskinan di Taput, karena uang beredar keluar kota, bukan di Taput. Hari ini gajian, besok transfer. Maka bila universitas negeri umum berdiri, akan menyebabkan perekonomian di Taput semakin meningkat,” katanya.
Dana Desa
Nikson juga mengungkapkan, bahwa di awal kepemimpinannya, sudah ada Dana Desa. Yakni sebesar Rp60 juta per desa. Di mana akhirnya Dana Desam ini menjadi kebijakan nasional. Sebab, desa kuat, kota maju akan melahirkan ‘smart village’.
Harapan Nikson, pola pembangunan desa bukan bersadarkan populasi atau banyaknya penduduk. Dana Desa sesuasikan dengan persoalan desa. Membangun daerah dan desa hendaknya berdasarkan Data Desa Presisi.
Saat ini Pemkab Taput telah memperjuangkan Tanah Adat. Yakni, dengan munculnya Perda dan Perbup tentang Tanah Adat. Dan sudah ada 3 SK Tanah Adat. Kemudian akan diperjuangkan 7 SK Tanah Adat.
Soal lumbung pangan, Pemkab Taput mengembangkan mekanisasi, memerdekakan desa terisolir dengan pembangunan infrastruktur jalan jembatan. Kemudian pembagian pupuk bersubsidi ‘by name by address’. Di mana pupuk tersebut bisa langsung sampai ke lahan petani.
Setelah selama ini membangun desa-desa, maka tahun 2023 ini telah berdiri Taman Kota Tarutung yang menjadi objek wisata dan tempat bermain generasi muda,
“Saya mohon kiranya saudara semua par Tarutung se-Indonesia agar senantiasa mendukung dan berdoa. Agar pembangunan Tapanuli Utara semakin maju dan berkembang jauh lebih baik lagi. Mari berkarya bersama bagi Tapanuli Utara,” tutup Bupati Nikson Nababan.
Sementara itu, Ketua par Tarutung se-Indonesia Darwin Hutabarat mengatakan rasa bangga dengan kehadiran Bupati Nikson Nababan. Apalagi Nikson sudah merealisasikan janjinya. “Bupati Nikson Nababan yang telah menjadi inspirasi karena sifat tegas dalam bertindak,” katanya.
Pada kesempatan tersebut par Tarutung se-Indonesia memberikan Ulos penghargaan kepada Bupati Tapanuli Utara.
Turut hadir Hotasi Nababan dan Ny Dr SAE Nababan BrTobing.
penulis | Erris JN
