topmetro.news – Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Ampung Padang Kecamatan Batang Natal kembali menelan satu orang korban jiwa. Peristiwa ini terjadi sekira pukul 16.00 WIB, Sabtu (18/3/2023) sore.
Dari informasi yang berhasil wartawan himpun, dugaan penyebab korban meninggal adalah akibat kekurangan oksigen. Kuat dugaan, penyebabnya adalah macetnya blower pensuplai oksigen ke pekerja tambang yang berada di dalam lobang.
Ada pun korban meninggal dunia yakni, Sahri Lubis (37). Sedangkan tiga orang rekannya yakni Arsad Lubis (46), Rahmad Lubis (31), dan Jumahat Lubis (49), mendapat perawatan di Puskesmas Muara Soma Kecamatan Batang Natal.
Informasinya, semua korban merupakan warga Desa Ampung Padang Kecamatan Batang Natal Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina Mukhsin Nasution SSos MM, Sabtu (18/3/2023), menjawab konfirmasi, membenarkan telah ada korban yang meninggal di lokasi penambangan ilegal di Desa Ampung Padang Kecamatan Batang Natal.
“Benar ada korban empat orang di lokasi tambang emas tanpa izin di Desa Ampung Padang Kecamatan Batang Natal. Satu orang korban telah dinyatakan meninggal dunia. Dan tiga mendapat perawatan di Puskesmas Muara Soma,” ungkapnya.
Kapolsek Batang Natal AKP M Pakpahan juga membenarkan telah ada korban jiwa di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
“Saat ini personil sedang berada di Desa Ampung Padang melakukan olah TKP. Penambangan ini pengerjaannya secara manual dengan membuat lobang tikus di tanah. Tidak menggunakan alat berat,” pungkasnya.
Kapolsek juga menambahkan bahwa pemilik lobang tambang emas yang pengerjaannya manual ini bernama Jumahat Lubis (49), juga menjadi korban. Saat ini sedang menjalani perawatan di Puskesmas Muara Soma Kecamatan Batang Natal.
reporter | Jeffry Barata Lubis
