Prediksi Dishubsu: Pemudik Lebaran Capai 4,4 Juta Orang Tinggalkan Sumut dan Datang 2,3 Juta

Sebanyak 4,4 juta orang diprediksi akan meninggalkan Sumatera Utara (Sumut) pada arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah/2023. Sedangkan pemudik yang masuk atau datang dari provinsi lain sekitar 2,3 juta orang.

topmetro.news – Sebanyak 4,4 juta orang diprediksi akan meninggalkan Sumatera Utara (Sumut) pada arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah/2023. Sedangkan pemudik yang masuk atau datang dari provinsi lain sekitar 2,3 juta orang.

Hal itu, disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumut Agustinus dalam jumpa pers, di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (5/4/2023) siang. Ia mengatakan potensi pergerakan pemudik secara nasional 123,8 juta.

“Sumatera Utara peringkat ke-5 daerah asal pemudik, terbanyak setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabek, dan Jawa Barat,” kata Agustinus.

Agustinus mengatakan Sumut peringat ke-6, daerah tujuan perjalanan, terbanyak setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek dan DI Yogyakarta. Selain perjalanan pemudik Lebaran 2023, antar provinsi tersebut, Dishub Sumut juga melakukan perhitungan perjalan pemudik antar Kabupaten/Kota dalam provinsi Sumut.

“Itu juga yang tadi, ditambah dengan pergerakan yang internal-internal di Kabupaten/Kota yang ada di Sumut,” ungkapnya.

Agustinus mengungkapkan arus mudik berlangsung sejak 17 hingga 21 April 2023 dan puncak arus mudik pada 20-21 April 2023. Arus balik pertama, 24 hingga 26 April 2023 dan arus balik kedua, 29 April hingga 2 Mei 2023.

Dengan itu, Agustinus mengatakan pihaknya juga mempersiapkan pelayanan transportasi yang akan digunakan pemudik, seperti bus, kereta api, pesawat hingga kapal laut sebagai moda perjalanan pemudik.

“Kita pastikan itu, kapasitasnya angkutan masih memadai dengan yang tersedia, baik angkutan jalan kereta api, penyeberang angkutan laut kita dan udara,” sebutnya.

Agustinus menjelaskan, survei potensi pergerakan pemudik Lebaran 2023, banyak menggunakan transportasi, seperti mobil pribadi 22,07 persen, sepeda motor 20,30 persen, bus 18,39 persen, Kereta Api 11,09 persen dan mobil sewa 7,7 persen.

“Karena, sepeda motor tertinggi nomor dua, kita coba melakukan pengalihan penggunaan transportasi dari sepeda motor ke bus, seperti kita lakukan mudik gratis. Hal itu, untuk menekan angka kecelakaan lalulintas,” pungkasnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment