Pemkab dan Forkopimda Sepakat Turunkan Angka Stunting di Asahan

topmetro.news – Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin  SSos MSi membuka rembuk stunting di Aula Melati, Rabu (21/6/2023).

Turut hadir Danlanal TBA, Kapolres Asahan, Dandim 0208 Asahan, OPD, Kakankemanag, PMI, IDI, IBI, Camat, Lurah, PKK, KPAI, Stikes Asyifa Kisaran, Stmik Royal Kisaran dan undangan lainnya.

Wakil Bupati menyampaikan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Stunting dapat memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, stunting memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. Stunting tidak hanya menyerang fisik tetapi juga menghambat pengembangan otak.

Wakil Bupati mengatakan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) turun dari 18,9% tahun 2021 menjadi 15,3% tahun 2022. Hasil EPPGBM tahun 2022 sebanyak 295 balita stunting turun menjadi 285 balita stunting tahun 2023. Target nasional 14% di tahun 2024 harus bisa kita capai.

“Saya yakin dan percaya dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak dan angka itu bukan angka yang sulit untuk di capai asal semuanya bekerja bersama sama,” kata Wabup.

Untuk mendukung terintegrasinya pelaksanaan intervensi penurunan stunting, perlu adanya rembuk stunting. Semoga peran serta dan partisipasi semua pihak dalam mendukung program percepatan, penurunan dan pencegahan stunting.

“Dengan menurunnya angka stunting, kita berharap visi misi Pemkab Asahan sejahtera, religius dan berkarakter segera terwujud,” kata Wabup.

Kegiatan dirangkai penandatanganan komitmen bersama untuk menurunkan angka prevalensi stunting diawali Wakil Bupati, Forkopimda dan seluruh undangan. Selanjutnya penyampaian materi oleh Dr Binsar Parulian Sitanggang Sp Og.

Penulis : EN

Related posts

Leave a Comment