Tembok tak Dirobohkan, Pemkab Deli Serdang Kembali Umbar Janji

Ratusan masa dari Aliansi Masyarakat Perduli Keadilan bergabung dengan jemaat HKBP Tanjung Morawa Kota, kembali gelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Seli Serdang, Rabu (12/7/2023).

topmetro.news – Ratusan masa dari Aliansi Masyarakat Perduli Keadilan bergabung dengan jemaat HKBP Tanjung Morawa Kota, kembali gelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Deli Serdang, Rabu (12/7/2023).

Aksi unjuk rasa tersebut terkait tidak dilaksanakannya perobohan tembok PT MIP yang diduga tidak memiliki landasan hukum dan telah dijadwalkan pada tanggal 3 hingga 4 juli 2023, oleh Pemkab Deli Serdang, pada mediasi yang dilaksanakan di aula kantor bupati pada tanggal 27 Juni 2023 lalu.

Ratusan masa melakukan aksi di halaman kantor bupati dengan kondusif. Di mana orator minta ketegasan Pemkab Deli Serdang untuk secepatnya merobohkan tembok yang berdiri kokoh yang menutupi halaman belakang Gereja HKBP Tanjung Morawa Kota. Sehingga sangat mengganggu dalam menjalankan ibadah.

Usai melakukan orasi, 20 perwakilan dipersilahkan masuk untuk dilakukan mediasi dan langsung diterima oleh Citra Efendi Capah selaku Asisten I Pemkab Deli Serdang. Hadir juga dari Satpol PP Deli Serdang dan Dinas Cipta Karya Deli Serdang.

Mediasi berjalan dengan perdebatan yang sangat sengit. Pasalnya, pengunjuk rasa merasa bahwa pemkab mengingkari janji perobohan tembok, sebagaimana kesepakatan dalam pertemuan sebelumnya.

Sekertaris Dinas Cipta Karya Bidang Tata Ruang menjelaskan, bahwa perobohan tembok harus sesuai SOP. Di mana dalam permasalahan ini, Dinas Cipta Karya beranggapan bahwa tanah yang dipagar memiliki alas hak, walau diduga tak memiliki landasan hukum yang tak sesuai denga Perda Pemkab Deli Serdang. Serta juga belum berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional Deli Serdang.

Ricuh

Sementara Citra Efendi Capah malah merasa tersinggung. Karena ketika memberikan penjelasan, peserta rapat mediasi memotong pembicaraannya. Ia pun langsung marah kemudian meninggalkan ruangan rapat mediasi. Hingga situasi menjadi tak terkendali dan ricuh.

Mendapat info yang kurang baik, ratusan masa pengunjuk rasa langsung menerobos pagar pintu gerbang Kantor Bupati Deli Serdang. Kemudian berusaha masuk ke dalam kantor bupati. Namun pihak Polresta Deli Serdang mampu membujuk masa untuk tidak masuk ke dalam kantor. Sehingga masa tetap bertahan di depan Kantor Bupati Deli Serdang.

Melihat situasi kurang kondusif, Sekdakab H Timur Tumanggor langsung menemui pengunjuk rasa. Kemudian minta lima orang perwakilan untuk masuk ke ruangan sekda untuk melanjutkan mediasi yang terhenti.

Mediasi pun berlangsung selama kurang lebih dua jam. Hasilnya, Pemkab Deli Serdang dalam waktu dekat akan melakukan rapat dengan dinas terkait, terutama PTPN2 dan Badan Pertanahan Nasional Deli Serdang. Tujuannya untuk mempercepat menyelesaikan permasalahan penembokan oleh PT MIP di halaman belakang Gereja HKBP Tanjung Morawa Kota.

Ratusan masa merasa kecewa dengan hasil keputusan rapat tersebut. Mereka menganggap Pemkab Deli Serdang hanya mampu mengumbar janji. Namun Ketua AMPK dan pendeta mampu meyakinkan massa yang mulai resah. Sehingga masa kembali tertib dan kemudian membubarkan diri.

reporter | Fauzi Hasibuan

Related posts

Leave a Comment