Penambangan Pasir Ilegal Kikis Sendimen Sungai Sigeaon, Jembatan Aek Haidupan Tarutung Ambruk

Penambangan pasir ilegal yang merajalela di Sungai Batangtoru Kecamatan Siatas Barita telah mengikis habis sendimen pasir Sungai Sigeaon. Juga menurunkan permukaan dasar sungai sekitar lima meter.

topmetro.news – Penambangan pasir ilegal yang merajalela di Sungai Batangtoru Kecamatan Siatas Barita telah mengikis habis sendimen pasir Sungai Sigeaon. Juga menurunkan permukaan dasar sungai sekitar lima meter.

Hal ini juga menimpulkan tingkat elevasi yang tinggi dengan dasar Sungai Sibunibuni dan Aek Haidupan yang mengalir di Kenegerian Siualuompu Kecamatan Tarutung.

Curah hujan yang turun tinggi sepanjang Bulan Oktober dan November 2023, membuat debit air Sungai Aek Haidupan tinggi. Sehingga menerjang dan menghancurkan jembatan, Sabtu (18/11/2023)) lalu. jembatan itu berdekatan dengan Gereja HKBP Siualuompu, yang selama ini merupakan akses transportasi dari Kota Tarutung ke Desa Hutabagoit dan Lumbanrihit, Sipoholon.

Kadis PUTR Taput Dalan Simanjuntak kepada topmetro.news menerangkan, perbedaan tingkat elevasi yang tinggi antara Sungai Sigeaon dengan Aek Kaidupan telah membuat erosi yang menimbulkan sejumlah rongga di sekitar jembatan dan pertemuan (muara) kedua sungai itu.

“Ketika hujan deras turun baru-baru ini, debit air cukup tinggi. Sehingga rongga-rongga itu amblas termasuk pondasi jembatan dan menimbulkan longsor,” sebut Dalan.

Ia menambahkan, elevasi itu juga membuat arus Aek Haidupan deras.

Kata Dalan, kerusakan jembatan itu sudah yang kedua kali. Pertama pada tanggal 3 November 2023. Untuk penggulangan darurat, Pekab Taput bersama instansi terkait telah melakukan koordinasi dengan Badan Wilayah Sungai Daerah (BWS) 2 Sumut.

Pada Hari Kamis (23/11/2023), BWS 2 Operasi Pemeliharaan 1 Sumut bersama pelaksana kegiatan perpipaan SPAM Rommel Simanjuntk, telah meninjau lokasi ambruknya jembatan. Dipertegas, terjadinya erosi dikarenakan elevasi Sungai Aek Kaidupan sudah lebih tinggi dan Sungai Aek Sigeaon sudah berada di bawah. Ini mengakibatkan terjadi pengikisan tanah, sehingga terjadi bencana longsor.

Pengendalian

Pengikisan sendimen pasir Aek Sigeaon karena penambangan pasir ilegal di Kawasan Siatas Barita telah merusak dasar sungai. Selanjutnya menimbulkan berbagai kerusakan, termasuk di antaranya tembok (dijk) RSUD Tarutung, ‘sheetpile fi’ atas Jembatan Naheong (depan RSUD Tarutung), termasuk Jembatan Aek Kaidupan.

Untuk penggulangan keruskan dasar Sungai Sigeaon, Bupati Taput Dr Nikson Nababan telah melkukan lobi kepada Menteri PUPR RI saat berkunjung ke Tapanuli Utara pascagempa tahun 2022. Dan berhasil menggiring proyek pengendalaian dasar sungai yang saat ini sedang berjalan.

“Yang menjadi keprihatinan, eksploitasi pasir sungai secara ilegal di Kawasan Siatas Barita masih terus merajalela. Kalau tidak dihentikan, proyek ini akan sia-sia. Kerusakan jembatan ini bukan karena pipa induk SPAM yang bocor,” sebut Rommel Simanjuntak.

reporter | Jansen Simanjuntak

Related posts

Leave a Comment