Pj Bupati Tapteng Klarifikasi Isi Video yang Beredar di Kalangan Pers

Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta, Jumat (29/12//2023), menyampaikan penjelasan kepada pers mengenai beredarnya video yang mendapat respon dan sejumlah kalangan pers.

topmetro.news – Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta, Jumat (29/12//2023), menyampaikan penjelasan kepada pers mengenai beredarnya video yang mendapat respon dan sejumlah kalangan pers.

Video pendek yang beredar itu dengan judul ‘Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta, BILANG WARTAWAN DAN LSM ‘MEMERAS’ DAN TUKANG TIPU’.

Pj Bupati pun menjelaskan, video pendek tersebut sengaja telah dipotong dan diedit oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Sehingga kehilangan konteksnya, hanya untuk menyudutkan, mendelegitimasi dan melakukan pembunuhan karakter kepada Dr Sugeng Riyanta SH MH selaku Pj Bupati Tapanuli Tengah. Serta juga untuk membenturkan Pj Bupati Tapanuli Tengah dengan insan pers dan LSM.

Video pendek tersebut diambil oleh peserta rapat pada saat Pj Bupati Tapanuli Tengah sedang memberikan bimbingan dan arahan kepada jajaran Dinas Kesehatan Tapteng dan kepala puskesmas se-Tapanuli Tengah, di Aula Dinas Kesehatan, pada tanggal 22 Desember 2023 pukul 14.15 WIB.

Bimbingan dan arahan Pj Bupati Tapanuli Tengah berkaitan dengan telah penonaktifan Kadis Kesehatan Tapanuli Tengah Nursyam SKM MKes, terkait dugaan pelanggaran disiplin berat. Yakni dugaan penyalahgunaan wewenang dengan cara memotong Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dan Uang Jasa Pelayanan (Jaspel) yang menjadi hak para tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, dan pegawai puskesmas), di Kabupaten Tapanuli Tengah. Jumlahnya mencapai 50% dari yang seharusnya untuk biaya operasional Kepala Dinas Kesehatan.

Selanjutnya Kejati Sumut telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa kepala puskesmas, Bendaharawan Pembantu, dan pegawai Dinas Kesehatan, terkait dugaan pemotongan BOK dan Jaspel tersebut.

Sehingga pegawai Dinas Kesehatan yang terkait dengan permasalahan tersebut, menjadi resah dan ketakutan. Mereka telah dihubungi oknum mengaku sebagai wartawan dan LSM melalui pesan WA maupun telepon. Oknum itu mengaku bisa membantu keluar dari masalah hukum dengan meminta imbalan sejumlah uang.

Selanjutnya, Pj Bupati Tapanuli Tengah Dr Sugeng Riyanta memberikan pesan dan nasihat kepada para pegawai Dinas Kesehatan yang akan menjadi saksi oleh Kejati Sumut. Sugeng mengatakan, apabila ada oknum yang mengaku-ngaku sebagai wartawan, LSM, kejaksaan, kepolisian, yang menakuti-nakuti dan meminta uang untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut, agar jangan percaya dan abaikan saja.

Selanjutnya setelah menyampaikan beberapa pesan lain, Pj Bupati Tapteng menegaskan, apabila ada yang menghubungi dari WA dan mengaku dari LSM, wartawan, mau konfrmasi yang ujung-ujungnya ‘memeras’ dan menipu, agar pegawai jangan melayani dan memblokir saja.

“Saya selaku Pj Bupati Tapanuli Tengah menyayangkan adanya video pendek yang telah diedit oleh pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut. Dan memohon kepada semua pihak khususnya kepada rekan-rekan wartawan dan LSM untuk tidak mudah terpancing oleh provokasi dari video pendek tersebut,” tulis Bupati dalam pernyataannya.

Sugeng menyebut, ia tidak bermaksud menyinggung wartawan melainkan pihak yang mengaku wartawan. “Kalau ada yang seperti itu, mengaku wartawan, mengaku LSM, nggak usah layani. Apalagi ujung-ujungnya minta duit nggak usah layani,” ujarnya.

Apabila wartawan dan LSM menghendaki untuk mendapatkan video lengkap rapat tanggal 22 Desember 2023, sebagai bahan klarifikasi, Bupati menyebut, akan dengan senang hati bersedia untuk memberikannya pada kesempatan pertama.

Selanjutnya Pj Bupati memohon maaf atas terjadinya kegaduhan dari beredarnya video pendek dengan judul, ‘Pj. Bupati Tapteng Sugeng Riyanta, BILANG WARTAWAN DAN LSM ”MEMERAS” DAN TUKANG ”TIPU”.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment