Tak Terima Honor Intensif Dua Bulan, Guru Honor dan Guru Magrib Mengaji Resah

Sejumlah guru honor di Medan mulai dilanda keresahan. Hal itu lantaran dana insentif bantuan guru sudah dua bulan ini belum diterima dari Pemko Medan.

topmetro.news – Sejumlah guru honor di Medan mulai dilanda keresahan. Hal itu lantaran dana insentif bantuan guru sudah dua bulan ini belum diterima dari Pemko Medan.

Hal yang sama juga dialami guru maghrib mengaji. Mereka juga sudah dua bulan tidak menerima honor, mulai Februari hingga Maret ini. Sementara honor di Bulan Januari masih mereka terima.

Keresahan para guru itu disampaikan kepada anggota FPKS DPRD Medan, Dhiyaul Hayati. Mereka berharap, permasalahan yang dialami dapat dimediasikan oleh anggota dewan ini kepada Pemerintah Kota Medan.

“Kami berharap sekali insentif ini. Apalagi sudah mau dekat lebaran. Kebutuhan kami pun banyak. Harga sembako sudah mulai naik,” demikian curhatan para guru ini kepada Dhiyaul Hayati.

Menanggapi permasalahan mereka, Dhiyaul meminta Kadis Pendidikan Medan Benny Sinomba Siregar memberi penjelasan konkrit mengapa dana insentif guru honorer belum cair. Sementara insentif yang mereka terima masih rendah, tapi malah tersendat.

“Penghargaan terhadap guru masih rendah di Kota Medan. Padahal tugas mereka mulia untuk mencerdaskan anak bangsa. Selayaknya mereka menerima gaji yang layak. Mirisnya, insentif yang hanya berapa ratus ribu perak sudah dua bulan ini belum terbayar,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Medan pada 2021, jumlah guru honorer SD dan SMP sebanyak 2.537 orang. Untuk swasta meliputi TK, SD, dan SMP tercatat 5.744 orang.

Maklum

Dhiyaul juga memaklumi keresahan para guru honor dan guru maghrib mengaji. Karena saat ini dana tersebut sangat dibutuhkan untuk digunakan berbagai keperluan keluarga. Tambah lagi saat ini menjelang Hari Raya Idul Fitri. Harga sembako mulai naik dan biaya kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

“Harusnya para guru ini menjadi prioritas dalam realisasi anggaran. Bagaimana mereka bisa mengajar dan mendidik anak sekolah dengan baik, jika ekonomi mereka pun sulit. Jika guru sejahtera, tentunya pendidikan anak-anak sekolah akan menjadi lebih baik,” imbuh Dhiyaul.

Ia pun menegaskan, Fraksi PKS DPRD Medan meminta agar insentif guru maghrib mengaji dan guru honor segera cair.

Terkait tertunggaknya insentif guru, wartawan belum berhasil mengkonfirmasi Kadisdik Medan Benny Sinomba Siregar. Berkali ponselnya dihubungi, meski aktif tak kunjung diterima. Pesan WhatsApp juga tak mendapat balasan.

reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment