topmetro.news – Sejumlah pejabat Pemkab Taput diduga terjebak aplikasi ‘berbau’ penipuan, dengan pola multi level marketing (MLM).
Kuat dugaan, para pejabat itu tergiur dengan bonus harian cukup besar berbentuk mata uang Dollar. Hal itu sebagai tawaran dari pemilik aplikasi ‘Smart Wallet’, atas saham yang di invest minimum Rp500.000 atau konversi US$50.
Pantauan topmetro.news di sekitar Kota Tarutung, selain kalangan pejabat tertentu, ternyata ada kepala desa dan ratusan warga masyarakat umum yang tertipu hingga ratusan juta rupiah
Bonus 100%
us 100%Aplikasi ‘Smart Wallet’ tersebut berkedok penawaran loker pekerja paruh waku dan ‘robot trading’. Pada awalnya memberi keuntungan kepada anggotanya. Di antara korban ada yang mengaku sudah sempat menarik bonus berbanding jumlah investasinya.
Puncaknya, awal Maret 2024 hingga 20 Maret ada termin ‘bonus 100%’ dari jumlah investasi. Termin ini menarik jumlah korban yang semakin banyak. Dan sejak termin itu, aplikasi menjadi kacau, tidak jelas. Juga susah diakses dan membuat anggotanya cemas.
Laporan
Hari Senin (25/3/2024), sejumlah warga Tapanuli Utara yang merasa menjadi korban aplikasi, melapor ke Polres Taput. Kasi Humas Walpon Baringbing pun sudah membenarkan hal ini.
Kepada topmetro.news, Selasa (26/4/2024), Walpon menyebut, para pelapor berjumlah 19 orang. Mereka meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas pemilik aplikasi dan oknum ‘upline’ yang menyebarluaskan aplikasi ini di Tapanuli Utata.
Para pengadu juga menyebut nama Farah/Semangat yang mereka duga sebagai pemilik aplikasi.
Polda Sumut
Aiptu Walpon Baringbing juga menjelaskan, laporan para korban itu masih ditelaah Polres Tapanuli Utara bekerjasama dengan Polda Sumatera Utara.
Terkait jumlah kerugian para korban aplikasi ‘berbau’ penipuan itu, Baringbing mengatakan belum ada penotalan.
reporter | Jansen Simanjuntak
