topmetro.news – KONI Sumut telah mengirim Long List atau daftar panjang berisi cabang olahraga, nomor pertandingan/perlombaan serta nama-nama atlet peserta pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Long list ini dikirim KONI Sumut ke PB PON dan KONI Pusat sesuai dengan ketentuan batas akhirnya, Selasa malam 7 Mei 2024.
Demikian Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis, seperti dikutip dari podcast news plus COPI Sumut, Kamis (9/5)
“Ada penambahan jumlah atlet pada long list tersebut. Setidaknya dari 1.117 atlet, kini bertambah menjadi 1.130 atlet yang telah kita kirim daftarnya,” jelas John Lubis.
“Semuanya tentu atlet Pelatda. Long list ini daftar sesuai atlet yang kita Pelatda (Pemusatan Latihan Daerah-red) kan, tidak mungkin di luar Pelatda kita daftar,” ujarnya lagi.
Dijelasnya, long list ini sesuai dengan apa yang didaftarkan oleh pengprov masing-masing cabor. Bagi yang belum memberi daftar terbaru, dianggap menyetujui SK Pelatda yang sudah dibuat sebagai daftar yang dikirim ke pusat.
Bila ada perubahan-perubahan nantinya diharapkan sesuai aturan dengan mengacu pada long list yang telah dikirim. Kemudian Pengprov Cabor diminta melaporkan dan mepaparkan ke KONI.
“Jangan sampai pergantian ini jadi membuat menurun, bukannya lebih baik. Jadi marilah kepada pengprov datang ke KONI, bawa datanya siapa yang diganti dan masalahnya apa,” pinta John Lubis.
“Data fisiknya harus ada. Karena pergantian memerlukan data lengkap untuk PB PON. Bukan hanya nama didaftar, tapi NIK. Ini ada satu kasus, NIK membal. Ternyata sudah didaftarkan provinsi lain. Ini masalah baru,” katanya menambahkan.
John pun menjelaskan, long list jadi syarat entty by name yang sudah dimulai Rabu (8/5). Bila di long list masih bisa menyertakan dua atlet di satu nomor pertandingan atau sebaliknya, di entry by name sudah harus satu.
“Jadi begitu entry by name sudah harus jelas. Makanya harus jelas komunikasi dan koordinasi dengan pengprov. Jangan nanti ada masalah, KONI yang disalahkan. Padahal data yang dikirim tidak jelas,” tambahnya.
Belum lagi masalah pergantian atlet, mengingat PON tinggal 4 bulan lagi. John masih tak habis pikir melihat cabor mengganti atletnya setelah satu tahun dibina. “Tiba-tiba diganti karena alasan tidak disiplin. Saya bingung jadinya. Saya curiga ini kebutuhan apa kepentingan?” katanya lagi.
Dia pun meminta masalah pemilihan atlet diselesaikan secara arif dan bijaksana. “Jangan nanti menang dia punya, kalah mintanya KONI dievaluasi. Padahal yang nyari atlet dan pelatih pengprov, pelatda juga pengprov, giliran tanggung jawab ke saya,” jelasnya.
“Saya siap tanggung jawab tapi mari sama-sama menyikapinya arif dan bijaksana, tidak saling ego. Tentu kita inginkan terbarik dan Sumut bisa berprestasi,” tegas John Lubis.
John pun membahas soal minimnya anggaran yang membuat sentralisasi atlet terhambat. Saat ini, TC penuh baru akan dimulai awal Juni khusus untuk atlet prioritas yakni kategori satu dan dua.
“Atlet prioritas yang didahulukan. Tapi bagi yang belum prioritas bukan berarti tidak punya peluang. Saat ini anggaran terbatas. Yang pasti harus sukseskan PON,” pungkasnya.(yofe)