Pj Bupati Langkat dan Direktur Bidang Pemasaran Kemenparekraf Bahas Pengembangan Pariwisata

Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimy AP MAP menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhen Yono SSTP MSi membahas Pengembangan Pariwisata

topmetro.news – Pj Bupati Langkat HM Faisal Hasrimy AP MAP menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhen Yono SSTP MSi membahas Pengembangan Pariwisata wilayah Kabupaten Langkat di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (8/5/2024).

Awal kegiatan berlangsung, Pj Bupati Langkat menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada jajaran pejabat Kementerian Pariwisata tersebut.

“Terima kasih kepada jajaran pejabat Kemenparekraf yang telah berkenan mengunjungi Kabupaten Langkat. Kiranya menjadi kehormatan bagi kami dapat berkoordinasi secara langsung antara daerah dengan pusat perihal pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

“Pariwisata merupakan sektor prioritas Pemerintah Kabupaten Langkat sebagaimana visi misi yang diusung, yakni menjadikan Langkat yang maju sejahtera dan religius melalui pengembangan pariwisata dan infrastruktur yang berkelanjutan,” ujarnya.

Faisal Hasrimy menjelaskan bahwa potensi wisata Kabupaten Langkat sangat besar, baik untuk wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata sejarah maupun wisata buatannya. Potensi wisata tersebut sejalan dengan program “Bubur Pedas” (Bupati berkolaborasi untuk kejar Pembangunan Daerah sampai tuntas ).

“Saya menekankan kembali kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, maupun para Camat agar lebih bersungguh-sungguh mendukung seluruh upaya bagi pengembangan pariwisata Kabupaten Langkat, melalui berbagai inovasi dan kolaborasi. Sehingga apa yang kita harapkan bersama, dapat terwujud yaitu majunya Pariwisata Kabupaten Langkat bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Pengalaman

Sementara itu, Direktur Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono SSTP MSi menceritakan pengalaman ketika membangun Banyuwangi.

“Pada waktu itu Banyuwangi adalah daerah yang tertinggal karena masalah santet. Orangnya kasar dan jorok. Jadi, orang enggan untuk singgah di Banyuwangi” katanya. Tapi kita berbuat dengan niatan ikhlas. Berbagi inovasi kita kerjakan. Akirnya kerja keras dangan cara kolaborasi bergerak bersama-sama kita tercapai. Sehingga cerita Banyuwangi yang dulu angker, kasar dan jorok serta cerita negatif tentang Banyuwangi sekarang sudah tidak ada lagi,” terangnya.

Ia menjelaskan, semula PAD Banyuwangi dari pariwisata hanya Rp50 miliar kini sudah menjadi Rp650 miliar. Kunci pengembangan destinasi wisata harus digalakan 3A dan 3K. Yakni, Aksebilitas, Amenitas dan Atraksi. Sementara 3K yang dilakukan yaitu Komitmen CEO, Kerja Tim dan Kreativitas serta inovasi.

“Itu yang kita harapkan sehingga kerja kita berjalan. Saya berharap Pj Bupati Langkat dan Sekda, bahwa kolaborasi kita bersama harus komitmen agar Bubur Pedas Pj Bupati Langkat berjalan dengan baik. Kata kuncinya kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

reporter | Rudy Hartono

Related posts

Leave a Comment