topmetro.news – Ketua DPRD Sumatera Utara Sutarto mengemukakan, pihaknya mendukung Badan Pembinaan Ideologi Pancasila intensifkan pendidikan Pancasila pada sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama.
Sebagaimana diketahui,
Kemendikbudristek RI dan BPIP RI menyusun Buku Teks Utama (BTU) Pancasila pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Mulai dari Pendidikan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat.
Sutarto mengatakan, pihaknya saat ini juga terus melakukan penguatan ideologi dan penyebarluasan wawasan kebangsaan, sebagai agenda rutin DPRD Sumut.
“Saya mengadakan penguatan ideologi dan penyebarluasan wawasan kebangsaan di pesantren dan madrasah-madrasah. Alhamdulillah, anak-anak kita antusias. Saya juga mendukung BTU itu diterapkan pada sekolah-sekolah kita,” katanya, Kamis (23/5/2023).
Sutarto menyebut, upaya melakukan langkah intensif pendidikan pancasila harus didukung dengan tersedianya tenaga pendidik yang cakap dan berkualifikasi mengenai pendidikan Pancasila.
“Proses bimtek, upgrading, training of trainer yang dilakukan kepada para tenaga pendidik secara simultan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, jumlah jam pengajaran harus disesuaikan dalam enam hari belajar efektif sesuai peraturan berlaku.
Dikatakannya, koordinasi antara pemerintah daerah dalam proses implementasi penggunaan BTU harus diperkuat.
“Maka dengan ini, dorongan peran legislatif dalam memastikan penerapan pendidikan pancasila dan BTU dalam satuan pendidikan juga sangat diperlukan,” tambahnya.
Menurut Sutarto, dalam hal ini diperlukan penggunaan teknologi juga aplikasi pendidikan, platform e-learning, atau penggunaan media sosial untuk menyebarkan informasi dan materi pendidikan.
“Kita berharap dengan adanya BTU dapat semakin memperkuat penyebarluasan ideologi dan memperkuat rasa cinta tanah air pada generasi muda,” jelasnya.
Menurut Sutarto, generasi muda terutama millenial, Gen-Z dan Alpha, sangat akrab dan mahir dalam menggunakan medsos.
” Maka perlu dioptimalkan narasi-narasi pada medsos seperti instagram, facebook dan youtube dengan konten kekinian yang berisi nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya.
penulis | Erris JN