TOPMETRO.NEWS – Pembelajaran digital, sesuai perkembangan dunia digital saat ini memaksa setiap pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) menguasainya.
Inilah yang dikatakan Yulhasni, pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dalam keterangan persnya yang diterima TOPMETRO.NEWS pada Rabu 12 Juni 2024
Dalam perkembangan dunia digital sekarang, sebut Yulhasni, pengajar BIPA harus benar-benar menguasai pembelajaran digital. Metode ini sesuai perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat.
BACA PULA | Website PON XXI 2024 Wilayah Sumut Resmi Diluncurkan
Dia yang menyerukan terkait pembelajaran digital itu dipaparkannya dalam kegiatan Peningkatan Mutu Pengajaran BIPA Berbasis Digital bagi Pengajar dan Pegiat BIPA di Kota Langsa. Acara ini digelar Balai Bahasa Provinsi Aceh, pada Selasa 11 Juni 2024 di Kampus Universitas Samudrea Langsa.
Bersama puluhan peserta dari berbagai kalangan, Yulhasni menjelaskan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar BIPA untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada penutur asing.
BACA PULA | Di Hadapan 5.363 Mahasiswa Baru UMSU, Kapolda: Selamatkan Pecandu Narkoba dengan Rehab Sukarela
Karena sekarang, seru Yulhasni, sudah berada di era digital, maka metode pembelajaran digital menjadi sebuah keharusan, tak bisa lagi dengan cara-cara konvensional.
Yulhasni yang tercatat sebagai dosen FKIP dan FISIP UMSU ini memberi contoh. Tiktok, kata dia, sebenarnya efektif sebagai media pembelajaran. Pasalnya, dewasa ini aplikasi itu paling digandrungi masyarakat dunia.
BACA PULA | Mahasiswa UMSU Tewas Dibegal, Polisi Diminta Bergerak Cepat
Dengan aplikasi ini, sambung Yulhasni, pengajar BIPA bisa membuat konten edukatif dan interaktif. Sehingga, paparnya lagi, materi lebih mudah mengajarkan bahasa Indonesia ke penutur asing.
Selain itu, lanjutnya pula, perlu berkolaborasi dengan pengguna Tiktok yang menaruh perhatian pada dunia pendidikan, dukungan visual, dukungan konten lainnya dengan tidak lupa membuat tagar.
BACA PULA | UMSU Dukung Uji Kompetensi Wartawan di Sumut
Dia menekankan dalam pembelajaran digital, pentingnya pengajar BIPA memasukkan muatan lokal, khususnya aspek budaya dalam pembelajaran itu.
Jadi, jabar Yulhasni, sebagai pengajar BIPA sudah selayaknya kita memperkenalkan budaya Indonesia ke warga negara asing yang dikemas dalam metode pembelajaran digital itu.***
reporter | dpsilalahi
sumber | WAG JPNN