Atika Akui Janji Politiknya Telah Banyak Terlaksana, ini Kata Tokoh Muda Madina

topmetro.news – Wakil Bupati Madina aktif, Atika Azmi Utammi Nasution yang kembali mendaftar menjadi wakil bupati berpasangan dengan Saifullah, di sela temu pers menjawab mengungkapkan, selama kepemimpinannya telah banyak janji politik yang terlaksana.

Pernyataan Atika ini, merupakan jawaban dari pertanyaan rekan-rekan wartawan terhadap dirinya yang maju kembali sebagai Calon Wakil Bupati Madina dalam Pilkada 2024 – 2029.

“Sudah banyak yang terealisasi. Nanti kita akan ekspose,” jawabnya singkat usai mendaftar menjadi Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Madina 2024-2029, di KPUD Madina, Rabu (28/8/2024) sore lalu.

Namun sayangnya, penyataan Atika ini tak serta merta diaminkan oleh salah seorang tokoh muda Madina, Wadih Al-Rasyid. Menurut lelaki asli Panyabungan Selatan ini, Atika hanya lihai dalam beretorika. Namun praktek dan kenyataannya diduga tidak ada.

“Mana saja yang terealisasi. Apakah ada pemkab memberikan beasiswa kepada guru-guru ke jenjang S-2? Apakah harga kopi para petani Mandailing sudah Rp400.000 per kilonya? Apakah penegakan hukum di Madina khususnya korupsi, kolusi dan nepotisme sudah diberantas? Nol besar jawaban, alias tak ada,” tegas Wadih kepada wartawan, Jumat (30/8/2024), di Panyabungan.

Aktivis HMI ini pun meminta agar sebaiknya Atika berkata jujur. Setidaknya dirinya sebagai Wakil Bupati Madina Periode 2020-2024 sudah cukup berhasil. “Khususnya berhasil dalam membohongi publik Madina,” tandasnya.

“Mana itu Monumen Jendral Besar AH Nasution. Mana itu monumen kopi. Sudah lah Bu. Apa adanya saja. Jika memang terganjal perihal anggaran untuk melaksanakan program dan visi misi yang lalu, akui saja. Jangan merasa semua janji politik Pasangan SUKA banyak yang sudah terealisas,” lanjut Wadih.

Founder Madina Care ini pun menyatakan, Atika Azmi Utammi sudah mengkhianati masyarakat Madina. Khususnya masyarakat Pantai Barat. Hal ini terbukti dengan adanya kontrak politik yang ditandatangani oleh Pasangan Sukhairi – Atika (SUKA) ketika itu, demi meraup kemenangan.

“Kontrak politik mereka masih tersimpan rapi. Jejak digital itu kejam. Jadi baiknya sampaikan dengan jujur, arif, dan bijaksana. Hari ini masyarakat Madina sudah tak mudah dibohongi dengan janji-janji manis,” tegas mahasiswa S2 yang akan segera selesai itu.

sumber | RELIS

 

Related posts

Leave a Comment