topmetro.news – Upaya Pemkab Langkat dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat melalui berbagai program bantuan sosial yang selama ini dicanangkan, dinilai hanya merupakan isapan jempol semata.
Bahkan, berbagai program sosial yang digaungkan ke berbagai desa di Kabupaten Langkat, disebut-sebut hanya pencitraan belaka dan disinyalir adanya kepentingan politik dari elit-elit partai yang berhubungan dengan Pj.Bupati Langkat.
“Sebenarnya sangat aneh. Ibarat pepatah ‘kuman di sebrang lautan terlihat, tapi gajah di pelupuk mata tidak terlihat’. Artinya, pejabat Pemkab Langkat melihat kesusahan warga di desa-desa yang jauh dari pusat pemerintahan daerah Langkat diperhatikan, tapi masyarakat yang kehidupannya susah di sekitar pusat pemerintahan daerah tidak mendapatkan perhatian,” ujar Fandi, salah seorang pemerhati sosial Langkat, Kamis (22/8/2024) lalu, di Stabat.
Fandi menambahkan, bahwasannya banyak warga yang status soaialnya kurang beruntung seperti tukang becak dan pedagang kecil di sekitar pusat Pemerintahan Kabupaten Langkat.
Salah satu warga yang luput dari bantuan pemerintah, di antaranya Kek Kabul, lansia berusia 81 tahun, warga Jalan Proklamasi Linkungan 11 Kelurahan Kwala Bingai (rumah eks PTPN II). Kek Kabul mengaku bahwa dirinya sudah pernah didata pihak Kecamatan Stabat. Tapi lansia yang bekerja sebagai tukang becak ini, sampai sekarang tidak pernah menerima bantuan apa pun.
“Ya udahlah. Percuma juga. Saya pernah juga didata sama pihak kecamatan. Katanya nanti kalau ada bantuan akan disalurkan. Tapi gak tau selama ini kok gak pernah dapat bantuan apa pun dari Pemkab Langkat atau bantuan apa pun dari pemerintah,” ujar Kek Kabul dengan suara gemetar kepada topmetro.news di sekitar PN Stabat tempat Kek Kabul mangkal menunggu sewa.
Ironisnya, rumah Kek Kabul (eks Perumahan Karyawan PTPN II) yang terhimpit salah satu Caffe ‘UB’ yang dikelola salah seorang pejabat di Pemkab Langkat itu, nyaris tidak pernah tersentuh bantuan. Bahkan, saluran pembuangan air pembuangan dari caffe tersebut malah diarahkan ke halaman rumah Kek Kabul.
Sementara itu, Kadis Sosial Langkat Taufuk Reza SSTP MAP yang coba dikonfirmasi terkait adanya kesenjangan sosial dalam penyaluran bantuan ke masyarakat miskin seperti Kek Kabul melalui chat atau pun telp WhatsApp, Kamis (22/8/2024), tidak mendapat tanggapan.
Sehingga, warga Kelurahan Kwala Bingai Kecamatan Stabat mempertanyakan apakah program sosial seperti Baznas atau bantuan pemerintah lainnya tidak berlaku untuk warga miskin di sekitar Kantor Pemkab Langkat.
reporter | Rudy Hartono