topmetro.news – Pemkab Samosir bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung Kementerian ESDM, Rabu (30/10/2024), melakukan survei adanya pergerakan tanah di Desa Parlondut Kecamatan Pangururan.
Asisten II Hotraja Sitanggang bersama Kalaksa BPBD Sarimpol Simanihuruk bersama Tim Penyidik Bumi PVMBG dipimpin Kibar Muhammad Suryadana turun langsung melakukan peninjauan. Sekaligus melakukan kajian dan penelitian untuk memastikan penyebab terjadinya bencana longsor atau pergesaran tanah yang menyebabkan retakan terhadap beberapa rumah dan perladangan warga.
Hasil survei akan menjadi dasar bagi Pemkab Samosir untuk melakukan tindak lanjut penanganan infrastruktur yang rusak.
Kibar Muhammad Suryadana menjelaskan, pergerakan tanah juga pernah terjadi di daerah lain. Gerakan tanah di Desa Parlondut merupakan tipe lambat atau rayapan.
Menurutnya itu biasa terjadi akibat litelogi batuan hasil produk erupsi gunung api yang ada didaerah tersebut. Bisa juga diakibatkan kondisi morfologi yaitu daerah yang berada pada cekungan atau lembah yang dapat menjadi segmen area pergerakan tanah, di mana setiap ada curah hujan yang tinggi air akan berlimpah dan basah, sehingga mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Pemicu pergeseran tanah di Desa Parlondut, menurut Kibar, adalah curah hujan yang cukup tinggi, sehingga mengakibatkan gerakan tanah yang besar.
“Hitungan sementara ada 10-12 ha tanah yang berpotensi mengalami gerakan tanah kembali. Hasil kajian tersebut akan kita buat dalam peta laporan situasi gerakan tanah yang berisi rekomendasi yang selanjutnya menjadi dasar Pemkab Samosir dalam tindak lanjut penanganan ke depan,” kata Kibar.
Lanjut Kibar, area yang sudah terdampak saat ini baik infrastruktur jalan dan rumah penduduk baiknya direlokasi, karena besar kemungkinan gerakan tanah akan tetap terjadi dan terulang. Namun, masih cocok untuk lahan pertanian dengan jenis tanaman keras, bukan tanaman basah seperti persawahan yang akan dapat mendukung pergerakan tanah yang lebih cepat.
Sementara Asisten II Hotraja Sitanggang didampingi Kalaksa BPBD Sarimpol Simanihuruk mengatakan, setelah hasil kajian dan penelitian PVMBG keluar, maka Pemkab Samosir akan mengambil langkah penanganan. Akan tetapi tetap melakukan perlakuan agar sementara jalan yang terputus dapat dilalui.
Sembari menunggu rekomendasi dari tim ahli, Hotraja mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengutamakan keselamatan dan mencari tempat yang relatif aman, tidak menghuni rumah yang saat ini sudah retak.
“Sudah disampaikan kepada masyarakat untuk sementara mencari tempat yang relatif aman. Rekomendasi dari tim ahli akan menjadi dasar dan langkah konkrit pemerintah daerah ke depan,” ucap Hotraja.
sumber | RELIS