Banjir Parah di Tanjung Beringin, Ratusan Rumah dan Lahan Pertanian Terendam

Topmetro.news – Curah hujan tinggi yang mengguyur beberapa hari terakhir di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) telah menyebabkan banjir parah di Kecamatan Tanjung Beringin. Banjir ini diperparah oleh luapan Sungai Belutu dan Sungai Bedagai, serta pasang air laut (banjir rob) yang melanda pesisir wilayah tersebut.

Akibatnya, ratusan rumah warga terendam, sementara aktivitas masyarakat lumpuh. Banyak warga yang tidak dapat melanjutkan kegiatan seperti bertani, berdagang, maupun beraktivitas sehari-hari. Bahkan, akses jalan di beberapa permukiman tidak bisa dilalui kendaraan akibat genangan air yang mencapai ketinggian 25 hingga 30 cm.

Dampak banjir juga dirasakan oleh para petani di Dusun II, Desa Pekan Tanjung Beringin. Sekitar 50 hektare lahan persawahan siap tanam terendam air. Fitra Surya Perdana (44), salah satu petani setempat, menyampaikan bahwa ribuan bibit yang telah ditanam kini hancur akibat genangan air.

“Kami mayoritas petani di Dusun II, Kelapa Sawit, Desa Pekan Tanjung Beringin, sudah memulai musim tanam akhir tahun ini. Namun, banjir ini merusak semua bibit yang sudah kami semai. Seharusnya, minggu depan kami sudah mulai menanam, tetapi semuanya gagal total,” ujar Fitra kepada wartawan, Jumat (29/11/2024).

Ia juga menyoroti persoalan normalisasi sungai yang belum maksimal. “Sungai Belutu memang sudah dinormalisasi, tetapi Sungai Bedagai masih dangkal. Air luapan dari Sungai Belutu Sei Rampah hanya berputar di Kecamatan Tanjung Beringin dan tidak mengalir sempurna ke laut,” jelasnya.

Fitra berharap pemerintah segera melakukan normalisasi secara menyeluruh untuk mencegah banjir serupa terjadi lagi.

“Tahun 2022 kami pernah mengalami banjir besar yang merendam ribuan rumah. Kami berharap pemerintah memberikan solusi agar banjir ini cepat surut,” harapnya.

Sementara itu, menurut data sementara Pemerintah Kecamatan Tanjung Beringin mencatat sebanyak 685 rumah warga di enam desa terdampak banjir. Rinciannya, Desa Pekan Tanjung Beringin (190 rumah), Desa Bagan Kuala (220 rumah), Desa Nagur (120 rumah), Desa Pematang Cermai (65 rumah), Desa Tebing Tinggi (35 rumah), dan Desa Mangga Dua (55 rumah).

Camat Tanjung Beringin, Nurchinta Depi Tambunan, S.S.IP, menyatakan pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Pemerintah Kabupaten dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai.

“Kami sudah menangani situasi ini. Malam ini, tenda pengungsian akan kita dirikan di Desa Pekan Tanjung Beringin,” ujarnya.

Nurchinta juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air, terutama pada malam hari. “Surut atau bertambahnya air sangat dipengaruhi oleh pasang rob. Kami terus memantau situasi ini,” katanya.

Ia juga memastikan bahwa bantuan logistik untuk warga terdampak akan segera disalurkan. “InsyaAllah, bantuan logistik akan kita perjuangkan secepat mungkin untuk masyarakat terdampak,” tutup Nurchinta.

Banjir ini tidak hanya merendam rumah dan lahan pertanian, tetapi juga melumpuhkan berbagai aktivitas masyarakat di Kecamatan Tanjung Beringin. Pemerintah Sergai diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah ini.

Reporter | Fani

Related posts

Leave a Comment