topmetro.news – ‘Langkat Darurat Korupsi’ merupakan tema yang disampaikan oleh Cairul Hamdi, salah seorang penggiat anti-korupsi dari Komunitas JeJAK Sumut. Menurut Cairul Hamdi, Selasa (25/2/2025), saat berada di Gedung Merah Putih KPK RI, mereka membawa setumpuk bukti awal telah terjadinya indikasi korupsi di Kabupaten Langkat.
Dia menggambarkan bahwa Langkat merupakan salah satu kabupaten yang terletak diujung Provinsi Sumatera Utara. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Langsa dan Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh. Serta berbatasan dengan Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, dan Kota Binjai.
“Langkat menempati area seluas ± 6.263,29km2 (626.329 ha) yang terdiri dari 23 kecamatan dan 240 desa serta 37 kelurahan definitif. Berdasarkan hasil proyeksi Penduduk Interim 2021-2024, jumlah penduduk Kabupaten Langkat 1.066.711 jiwa, dengan penduduk miskin sebanyak 96,54 ribu jiwa (9,04 persen) di tahun 2024,” urainya.
Ia pun menyebut, maraknya korupsi di Kabupaten Langkat, berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi.
Dari hasil wawancara awak media ini dengan Cairul Hamdi, ia menyebut, saat ini pihaknya sudah membawa data indikasi terjadinya dugaan korupsi di beberapa dinas dan badan yang akan diserahkan ke KPK RI.
“Ada beberapa hal dugaan tindak pidana korupsi yang kami laporkan berdasarkan data yang kami himpun dan kami laporkan. Khusus laporan ini, banyak pihak terindikasi terlibat dalam tindak pidana korupsi yang terjadi di Kabupaten Langkat. Berdasarkan hasil perhitungan kami, total kerugian mencapai Rp1 triliun dibagi dalam beberapa kasus tindak pidana korupsi tersebut. Namun yang sangat kami sayangkan, pemainnya itu itu juga dan telah menjabat bertahun-tahun. Sehingga mereka berhasil mengumpulkan harta kekayaan. Padahal, kalau diusut dengan pembuktian terbalik, pejabat Langkat yang nyaman duduk di posisinya saat ini, tidak mungkin memiliki harta kekayaan mencapai Rp10 miliar,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, pejabat Langkat itu sampai saat ini tidak juga tersentuh hukum. “Padahal sudah ada dua mantan Bupati Langkat yang ditangkap KPK karena korupsi yang tidak sedikit dan memalukan,” pungkasnya.
Cairul Hamdi menyampaikan kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif untuk melapor bila ditemukan indikasi tindak pidana korupsi. “Kita tunggu saja. Siapa pejabat di Kabupaten Langkat yang menyusul mengenakan seragam mahal ‘tahanam KPK’?” tandasnya.
reporter | Rudy Hartono