Tindaklanjuti Hasil Kunjungan Wabub, Dinkes Samosir Bekali Tim Pelaksana Program Ramos Pantas

Melalui Program Ramos Pantas, Dinkes bersama Puskesmas Limbong melaksanakan Pembekalan Tim Pelaksana dalam Penyiapan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

topmetro.news, Samosir – Dinas Kesehatan Samosir bergerak cepat menindaklanjuti hasil kunjungan Wakil Bupati beberapa waktu lalu dalam penanganan stunting di kabupaten tersebut. Melalui Program Ramos Pantas, Dinkes bersama Puskesmas Limbong melaksanakan Pembekalan Tim Pelaksana dalam Penyiapan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan risiko KEK serta balita bermasalah gizi di tingkat puskesmas. Pelatihan bagi Kader PMT digelar di Desa Aek Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mulamula, Selasa (22/4/2025).

Program Ramos Pantas (Rantang Samosir Penurunan Angka Stunting) merupakan salah satu program unggulan pemkab untuk penurunan stunting dengan pemberian makanan tambahan (PMT) lokal. Melalui program ini, kader PMT yang menjadi ujung tombak dalam pemberian makanan tambahan kepada balita dan ibu hamil dibekali ilmu tentang makanan bergizi. Selain memberi materi tentang pemahaman makanan bergizi, para kader PMT diberi pemahaman memasak dipandu ahli gizi dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Limbong, dengan harapan mampu mengedukasi dan dapat menurunkan angka prevalensi stunting di Sianjur Mulamula.

Sebagaimana amanat prioritas pembangunan nasional untuk meningkatkan SDM, Pemkab Samosir terus berupaya menekan angka stunting dengan memberi perhatian kepada ibu hamil dan balita sebagai salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Usia balita merupakan kelompok rawan terhadap kekurangan gizi, begitu pula dengan ibu hamil, apabila mengalami kekurangan gizi akan mempengaruhi proses tumbuh kembang janin yang berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan atau stunting.

Berdasarkan hasil SSGI Tahun 2021, prevalensi balita stunting di Samosir sebesar 28,4%, SSGI Tahun 2022 sebesar 26,3%, SKI Tahun 2023 sebesar 22,4%. Sekaitan dengan kondisi ini Kabupaten samosir melakukan berbagai upaya dalam percepatan penurunan stunting.

Kadis Kesehatan Samosir melalui Kabid Kesmas Mawarisa Sitinjak menyampaikan pelatihan kepada kader PMT merupakan inovasi yang ditempuh Pemkab. Samosir dalam penurunan stunting.
“Kader PMT dari posyandu menjadi ujung tombak dalam penurunan stunting, maka perlu dilatih untuk menyiapkan makanan bergizi,” kata Mawarisa

Menurutnya, peran kader PMT di Posyandu sangat penting guna memantau perkembangan anak dan ibu hamil secara berkala, sehingga semua bayi balita yang kurang berat badan atau timbangan tidak naik bisa langsung diintervensi sehingga tidak menambah jumlah stunting.

“Hasil penimbangan dan pemantauan rutin selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan PMT lokal. Kita mencegah agar stunting tidak bertambah dan bayi yang baru lahir jangan lagi ada stunting, maka perlu edukasi kepada ibu-ibu untuk pemberian makanan bergizi kepada anak,” jelas Mawarisa.

Lebih lanjut Mawarisa menjelaskan, pelatihan kader PMT akan dilaksanakan pada 230 posyandu di 12 puskesmas se-Kabupaten Samosir. Untuk itu, ia mengajak kader PMT memiliki semangat dan keseriusan untuk bersama-sama mewujudkan Samosir zero stunting. Disamping peran Dinas Kesehatan dan Puskesmas, Mawarisa berharap kepala desa mengambil peran dalam pemberian makanan bergizi kepada balita stunting.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment