topmetro.news, Batubara – Proyek perbaikan drainase di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, tengah menjadi sorotan. Ketiadaan papan proyek menimbulkan dugaan kuat bahwa ini merupakan proyek ‘siluman’, memicu kecurigaan akan ketidaksesuaian spesifikasi dan potensi korupsi.
Warga setempat mempertanyakan asal-usul proyek, volume pekerjaan, sumber dana, dan instansi yang bertanggung jawab. Keluhan mengenai kualitas pekerjaan yang dinilai asal-asalan bermunculan.
Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan kekhawatiran atas penggunaan semen dan pasir yang tidak sesuai takaran. Penggunaan truk Dinas PUPR Provinsi Sumut dengan Nomor Polisi BK 8497 J dalam pengangkutan material semakin memperkuat kecurigaan.
Meskipun PPK 1.1 Sumatera Utara menyatakan proyek ini berasal dari Kementerian PUPR melalui Balai Pengairan Jalan dan Jembatan wilayah 1 Sumbagut, ketidakjelasan informasi dan ketidakhadiran papan proyek tetap menimbulkan pertanyaan. Sopir truk yang terlibat mengaku hanya sebagai pekerja dan tidak mengetahui detail proyek.
Camat Limapuluh Adri Aulia Harahap SSTP MSi mengakui adanya proyek tersebut berdasarkan proposal permohonan perbaikan saluran parit tertanggal 8 April 2025. Namun, informasi yang beredar menyebutkan penggunaan batu padas sebagai material drainase, bukan batu kali seperti yang seharusnya.
Para pekerja menolak membongkar dan membangun kembali drainase dengan alasan sayang akan semen yang sudah terpakai, menunjukkan kurangnya tanggung jawab dan profesionalisme.
Ketua PD Persatuan Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batubara Darmansyah, mendesak Kepala BPJJ Sumut untuk memastikan spesifikasi proyek demi menghasilkan pekerjaan berkualitas. Ia khawatir ketidaksesuaian spesifikasi akan menyebabkan kerusakan drainase dan menimbulkan masalah kesehatan.
Kasus OTT KPK terhadap Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara terkait korupsi proyek jalan senilai Rp 231,8 miliar semakin memperkuat desakan agar proyek ini diinvestigasi secara menyeluruh. Darmansyah menekankan pentingnya profesionalisme dan penggunaan material sesuai spesifikasi untuk mencegah terulangnya kasus korupsi dan memastikan kualitas infrastruktur yang baik di Kabupaten Batubara.
reporter | Bimais Pasaribu