topmetro.news, Tarutung – Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Tapanuli Utara yang juga warga Kenegerian Siualuommpu Ferry Leonard Silitonga mengapresiasi Bupati Tapanuli Utara Dr JTP Hutabarat yang berjuang ke pemerintah provinsi dan pusat untuk pembangunan Jembatan Aek Hatupangan yang ambruk dan jalan terputus akibat bencana alam Oktober 2023 lalu.
“Kami mengetahui bagaimana perjuangan Bapak JTP untuk mendapat atensi Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution agar tahun ini Jembatan Aek Hatupangan dan kerusakan di sekitarnya dalam waktu dekat dapat dibangun,” sebut Ferry dan menyebutkan, atas nama masyaraka Kenegerian Siualuompu ia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Taput JTP Hutabarat yang dia ketahui sangat dekat dengan Gubernur Sumateta Utara Bobby Nasution.
Kepada topmetro.news, Ferry menerangkan, sejak bencana alam tahun 2023, Pemkab Taput tidak mengalokasikan dana untuk perbaikan jembatan dan longsor yang mengakibat dua rumah rusak parah dan jalan umum terputus.
“Sekali lagi, atas nama masyarakat Kenegerian Siualuompu, saya menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bapak JTP Hutabarat,” sebutnya.
Pandangan Fraksi
Sementara itu, Selasa (29/7/2025), dalam Pandangan Umum atas Nota Pengantar Rancangan Perubahan APBD Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2025, Fraksi Partai Golkar juga menyoroti dampak banjir tahun 2023 di Kenegerian Siualuompu Kecamatan Tarutung.
Banjir tersebut mengakibtkan ambruknya Jembatan Aek Hatupangan dan jalan yang menghubungkan 4 desa di wilayah itu terputus. Jalan tersebut juga jalan pintas antar kecamatan (ke Kecamatan Sipoholon), serta sarana transportasi ke sentra pertanian milik masyarakat.
Oleh sebab itu, Fraksi Partai Golkar mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara untuk memberi perhatian dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi membangun jalan dan Jembatan Aek Hatupangan pada tahun 2025 ini.
Memprihankan
Pada kunjungan topmetro.news ke lokasi ambruknya Jembatan Aek Hatupangan, terjangan banjir tahun 2023 itu menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Dua unit rumah ambruk, jalan terputus dan tebing sungai terkikis erosi. Pada sejumlah titik terlihat sisa ‘jerajak kayu’ berdiri, terkesan tidak mampu menahan arus sungai saat debit air meningkat.
“Perbaikan jalan ini sangat mendesak,” sebut Ferry Leonard Silitonga.
reporter | Jansen Simanjuntak
