TOPMETRO.NEWS – Balai Besar Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BBPOM) Medan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Siantar dan Simalungun serta Polda Sumatera Utara menggagalkan peredaran mie mengandung zat berbahaya formalin seberat 1,5 ton yang ditemukan di kawasan Danau Toba.
Kepala BBPOM Medan, Julios Sacramento Tarigan menyatakan barang bukti 1,5 ton mie berformalin itu disita beserta cairan formalin sebanyak 10 liter, boraks 5 kilogram dan alat produksi dalam bentuk mesin press, mesin cetak dan mesin pemotong mie sebanyak 6 unit.
“Mie ini disuplai hampir ke seluruh kawasan Danau Toba. Dari pemetaan kita, produksi mie ini terbesar di wilayah Siantar-Simalungun,” ujarnya, Kamis (7/9/2017) di Pematangsiantar.
Mie bercampur formalin itu ditemukan di tiga tempat, dengan rincian dua tempat di Kota Siantar dan satu tempat lainnya di Kabupaten Simalungun.
Tiga orang yang diduga melakukan produksi mie formalin ini telah diamankan dengan inisial FR, SM dan YD. Untuk total keekonimian dari barang bukti itu Rp320 juta.(tmn)
