Komunitas The Trabas Medan

TOPMETRO.NEWS – Mengendarai motor trail memang menjadi sesuatu yang sangat menarik dan memacu adrenalin. Gimana nggak? Medan perjalanan yang ditempuh kalau touring pakai motor trail pasti sangat menantang, dari mulai pegunungan dengan bentuk jalan yang rusak dan berlubang sampai dengan adeanya bgenangan lumpur di tengah hutan. Tapi, dengan sepeda motor trail yang memang diciptakan tangguh untuk melewati medan off road yang berat, maka semua dapat diatasi.

Buat yang baru mau mulai hobi petualangan dengan motor trail memang harus sering-sering melakukan latihan dan membuat persiapan yang matang. Untuk mengendarai motor trail memang hampir sama dengan mengendarai motor biasa, seperti menjaga keseimbangan, putaran roda, dan mengatur tuas gas.

Hanya saja, medan-medan yang berat tersebut yang membuat perjalanan membutuhkan keahlian yang cukup memadai dan harus mampu untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya tersebut.

Disini kita dituntut untuk bisa melebihi kemampuan dari para pengendara motor yang biasa, yaitu kemampuan focus pada pandangan, kemampuan mengendalikan tubuh saat kondisi medan miring atau tikungan tajam, sampai kemampuan mengatur gas dan kopling saat melakuakan petualangan menggunakan motor trail ini, bukan nggak mungkin medan yang kita tempuh jadi benar-benar susah, misalnya melewati sungai atau jalur air yang cukup dalam bahkan harus menyeberangi sungai yang berbatu-batu.

Bersiaplah dengan medan penuh tanjakan dan turunan yang curam, serta jalan bergelombang yang disertai lumpur. Itu lah sebabnya kenapa kita harus mengenal jalur atau track yang akan dilalui serta cara menanganinya.

Untuk melewati berbagai rintangan yang ada bukan hanya teknik saja yang harus dipersiapkan. tapi juga motor trail yang akan kita kendarai harus dalam kondisi yang prima supaya tidak mudah mogok di medan apapun.

Selain itu, jangan lupa untuk melengkapi kelengkapan seluruh pelindung tubuh, seperti helm, decker (pelindung lutut), sepatu boots, dan sarung tangan khusus. Ini bertujuan untuk melindungi tubuh supaya aman dan meminimalisir adanya cidera.

Pada dasarnya motor ini memang di peruntukan bagi jalanan tanah yang terjal dan basah. Dengan bentuknya yang ramping tapi tinggi dan jarak ground clearance yang cukup jauh sengaja dibuat agar para pengguna motor ini lebih leluasa ketika melakukan manuver di jalanan, Motor Trail ini dibuat untuk dapat melewati jalanan seperti melintasi hutan, rawa ataupun medan jalanan yang memiliki struktur labil, seperti gurun pasir.

Selain dari ukurannya yang membuat berbeda dengan motor pada umumnya. Ban yang digunakan oleh Motor Trail juga pastinya berbeda, motor jenis ini menggunakan ban model tahu atau ban dengan permukaan kotak-kotak. Adanya pola desain demikian tidak lain dan tidak bukan, supaya dirinya dapat berjalan secara sempurna saat berada pada medan terjal yang dilaluinya.

Kegiatan offroad dengan motor trailyang ada pada saat ini sudah mulai digandrungi di kota Medan. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya orang yang ingin mencoba kegiatan adventure ekstrem ini. Salah satu club motor trail yang ada di kota Medan ini adalah The Trabas Medan (TTM) yang didirikan pada (12/3/2017) di daerah hutan Pancur Batu.

Shofa Salamony Ketua TTM dalam wawancaranya dengan wartawan Top Metro mengatakan, terbentuknya komunitas ini berawal dari beberapa teman yang mempunyai motor trail, dengan semakin banyak pemilik motor trail yang bergabung dan banyak melakukan kegiatan offroad.

“Dari situ, maka mulailah kami bentuk kumpulan ini menjadi sebuah klub yang bernama The Trabas Medan (TTM), tujuan didirikannya klub ini untuk mencegah kenakalan remaja, narkoba dll.” kata Shofa Salamony.

Selanjutnya Shofa Salamony mengatakan, saat ini anggota The Trabas Medan sebanyak 75 orang.

“Untuk kegiatan yang kami lakukan bukan hanya melakukan petualangan saja, tapi kami juga sering melakukan baksos di daerah-daerah terpencil ketika kami berkunjung. Kegiatan ini untuk membantu pembangunan mushalla. Kegiatan offroad ini kami lakukan setiap hari minggu.” beber Shofa Salamony di Medan, baru-baru ini.

Shofa Salamony menjelaskan, untuk menjadi anggota tidak dikenakan biaya apapun yang penting memiliki motor jenis trail atau yang sudah dimodifikasi menjadi motor trail. Jadi siapa pun bisa menjadi anggota. Namun untuk iuran setiap minggunya bagi yang ikut main dikutip biaya 5000 rupiah untuk kas dan untuk menjadi dana talangan bila motor peserta offroad terkena masalah di jalan.

Susunan kepengurus The Trabas Medan terdiri dari, Ketua: Shofa Salamony, Wakil Ketua: Isan, Sekjen: Wandi, Bendahara: Agung, secretariat: Jln Sukaria/Taut no 34 Tempuling Medan. Sedangkan jenis motor yang bergabung disini tidak hanya dari jenis motor trail pabrikan saja seperti KLX, TS dan Viar tapi ada juga motor lain yang sudah dimodifikasi seperti Vixion, GL Pro, Supra dll.

Sementara Wandi Sekjen The Trabas Medan menambahkan, komunitas ini kami buat berdasarkan kekeluargaan.

“Kami mempunyai misi untuk menciptakan dan membina generasi muda yang bebas dari penyalahgunaan narkoba,” ungkapnya.

Dodi sebagai salah seorang pendiri dan Penasehat The Trabas Medan dalam waktu yang sama menuturkan, suka sekali dengan petualangan.

“Saya pertama kali membeli motor trail merk Kawasaki KLX 150 pada tahun 2014 yang mempunyai tenaga 12 HP, lalu pada tahun 2016 saya menggantinya dengan KLX 250 yang mempunyai tenaga 14 HP dengan harga 67 juta rupiah, dengan tenaga sebesar itu maka saya merasa lebih nyaman untuk mengendarainya karena dapat menerobos rintangan yang berat dengan mudah,” terangnya.

Menurut Dodi, dengan seringnya kami bertemu tiap minggu untuk berkumpul dan melaksanakan kegiatan main lumpur, ngetrack bersama-sama, dan mempunyai kesamaan hobi dan rasa persaudaraan dan atas kesepakatan bersama, maka lahirlah Team The Trabas di hutan daerah Pancur Batu, saya dan beberapa kawan yang sudah berumur diatas 50 tahun, sekarang berada di belakang layar, yang muda kita tampilkan kedepan karena mayoritas dalam klub ini adalah anak muda.

Mengenai harapannya kedepan Dodi, bergabung atau pun tidak dalam komunitas ini tidaklah masalah.

“Karena kalau mencintai alam lumpur, maka secara tak langsung jadi saudara terlepas satu group maupun lain group, karena selera tiap orang berbeda, untuk mereka yang mau bergabung dipersilahkan saja, pintu terbuka lebar, dan bagi yang belum bergabung ayo cintai hutan dan alam kita,” pungkasnya. (TM/Her)

Related posts

One Thought to “Komunitas The Trabas Medan”

  1. Diaz Pratama

    Boleh gabung boss

Leave a Comment