Asprov PSSI Sumut Dapat Ultimatum, Deadline Gelar Kongres 19 Desember 2017

TOPMETRO.NEWS – Induk organisasi sepakbola Indonesia PSSI telah mengeluarkan ultimatum kepada seluruh Assosiasi Provinsi PSSI yang bermasalah untuk menggelar kongres, dengan diberi deadline pada 19 Desember mendatang. Ultimatum itu termasuk Asprov PSSI Sumut yang selama ini didikomandoi Pelaksana Tugas (Plt) dan masa periodenisasi telah memasuki habis yakni 2013-2017.

Kabar deadline kongres asprov PSSI ini disampaikan Wakil Ketua PSSI Joko Driyono, kemarin. Dia menyampaikan kabar itu melalui sms WA pada grup WA Forum Klub Sepak Bola Sumatera Utara. Ini isi sms Wakil Ketua PSSI Joko Driyono :

“Saya paham kegelisahannya. Insya Allah. Selasa Minggu depan (selesai exco meetting) saya bisa jawab. Secara umum (nasional) deadline Kongres Asprov 19 Desember 2017”

“Duh, itu terlalu lama. Sebaiknya kongres Asprov PSSI Sumut Nopember 2017. Apalagi masa bhaktinya udah berakhir Maret lalu,” timpal salah satu pengurus klub yang enggan disebut namanya.

Sebelumnya, kehadiran Juni Ardianto Rachman SH MH sebagai Plt Ketua Asprov PSSI Sumut bukan membuat pengurus organisasi olahraga ini kompak. Malah, penunjukkan salah satu Exco PSSI Periode 2016-2020 membuat organisasi ini semakin runyam.

Ini terlihat, dari sepak terjang nya dalam mengurusi Asprov PSSI Sumut, dimana setiap kegiatan selalu tanpa melibat exco PSSI Sumut. Misalnya, kepelatihan wasit maupun pelaksanaan Musyawarah Askab/Askot PSSI di Kabupaten/Kota.

Juni Ardianto Rachman SH MH yang merupakan salah satu Exco PSSI Periode 2016-2020 dipercaya sebagai Plt Ketua Asprov PSSI Sumut menggantikan Husni Efendi Hasibuan dengan masa kepengurusan Asprov PSSI Sumut periode 2013-2017 berakhir.

Sayangnya, tugas yang diberikan kepadanya tak dijalankan sesuai dengan harapan. Sejak ditunjuk, pria yang merupakan mantan wasit itu hanya satu kali mengadakan pertemuan dengan exco (di Hotel Garuda Plaza Medan, bulan Januari yang lalu.

Imbasnya, kegiatan yang dibuat sejumlah oknum pengurus Asprov PSSI Sumut tak pernah lewat rapat exco. Ada pula oknum yang bukan pengurus klaim dirinya sebagai pengurus.

Kemudian dibentuk panitia dan menyepakati tahapan pelaksanaan KLB tersebut. Termasuk pelaksanaan KLB seharusnya tanggal 11 Mei 2017. Namun hingga KLB belum terlaksana, PSSI kembali mengganti Pelaksana Tugas (Plt) dan menunjuk Djoko Driyono.

Tapi, lacur terjadi. Wakil Ketua Umum PSSI itu tak pernah muncul. Imbasnya, Klub maupun Askot dan Askab bingung, sebab mereka (panitia) tidak pernah memberitahukan kenapa ditunda dan sampai kapan ditunda pelaksanaan KLB.

Begitu juga dengan proses pendaftaran berlangsung misterius. Hingga kini klub-klub disebutkan belum tahu siapa-siapa calon ketua umum dan Exco yang memenuhi syarat. Seharusnya panitia mengumumkan siapa-siapa calon yang memenuhi syarat. Dengan demikian, klub bisa melihat track recordnya sebelum memilih.

“Kalau ditunda-tunda bisa masuk angin”, kata Rifai Malau salah satu pengamat sepak bola di Sumut.

Dia berharap para voter (klub, askab dan askot) tidak diam tapi menyatukan presepsi agar keberadaan asprov PSSI Sumut tak dikendali oknum yang ‘cari makan’,” ujarnya.(TM/YOFE)

Related posts

Leave a Comment