Sejak pertama kali di produksi, Honda menjadi tren baru untuk anak muda yang ingin tampil beda dan mengedepankan gaya hidup serta kebebasan berekspresi. Motor ini di desain dengan kesan retro-modern yang belum pernah dimiliki oleh pabrikan lain di Indonesia. Dengan tampilan yang serba bulat terlihat hampir di seluruh desain skutik baru ini, yaitu mulai dari bodyline, desain lampu depan, lampu sein, hingga sepasang spionnya.
Lampu bulat Scoopy dilengkapi dengan lampu senja dengan multireflektor yang membuat pencahayaannya terang dan jangkauannya luas. Dua lampu sein bertekstur yang dipasang terpisah dari bodi, mempertegas kesan retro-modern dan sekaligus membuat Scoopy ini akan mudah dilihat dari arah depan maupun samping.
Kesan modern juga terlihat dari sisi samping Scoopy tampil dengan striping simple, emblem bergaya, serta tampilan belakang yang serba membulat. Tampilan semakin menarik juga terlihat pada velg racing, spion, dan pelindung knalpotnya yang tematis berwarna putih, tampil serasi dengan kombinasi warna bodinya yang semakin menegaskan genre retro-modern skutik bermesin 110 cc ini.
Tiga warna body Scoopy dapat menjadi alternatif untuk mendukung gaya hidup anak muda yang menjadi sasaran utama model baru ini, yaitu Classic white (tampil mewah bergaya klasik), Retro Pink (tampil ceria bergaya retro), dan Vintage Violet (tampil eksklusif bergaya vintage.
Seperti sepeda motor skutik Honda yang lain, Scoopy juga dilengkapi dengan kunci pengaman bermagnet otomatis (auto secure keys shutter), tuas pengunci rem (brake lock), dan standar samping otomatis (side stand switch), dan choke otomatis.
Sejak di produksi pertama kali, Honda Scoopy sudah dua kali mengalami perubahan dalam sistem pengabutan misalnya:
Untuk Generasi Pertama Honda Scoopy menggunakan Karburator ( 2010 – 2012 )
Honda Scoopy yang menggunakan karburator ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010 lalu. Mulai dari diperkenalkan sampai dengan tahun 2012, Scoopy sudah mencatatkan penjualan mencapai 500 ribu unit.
Untuk Generasi Dua Honda Scoopy menggunakan PGM-FI ( 2012 – 2014 )
New Honda Scoopy-FI yang sudah menggunakan sistem pengabutan injeksi ini sudah mulai dijual pada bulan Februari , dengan harga Rp13,9 juta. Ada dua model yang ditawarkan yakni Sporty dan Stylish. Varian Sporty dipasarkan dengan dua pilihan warna yaitu Metro Black dan Cosmo Cream. Sementara model Stylish punya tiga warna yaitu Fancy Black, Chic Cream, dan Vogue Red.
Banyak perbedaan yang ditawarkan antara Scoopy lawas dan versi PGM-FI ini. Selain sektor mesin, bagian yang paling mencolok adalah projector pada lampu depan, dan lampu sein yang terintegrasi dengan bodi.
Skuter matik terbaru dari Honda dengan desain baru yang metro Stylish kini menggunakan teknologi injeksi kelas dunia PGM-FI & memiliki bagasi 6 kali lebih besar.
Dengan banyaknya pemilik Honda Scoopy yang ada di Sumatera Utara ini Khususnya di Kota Medan, maka sejumlah kalangan anak muda berinisiatif untuk membentuk suatu wadah bagi pemilik Honda Scoopy . jadi komunitas ini terbentuk atas dasar kecintaan para anggotanya pada sepeda motor Honda khususnya Honda Scoopy. Anggota dari scoopers merupakan gabungan dari berbagai kalangan masyarakat baik tua maupun muda.
Komunitas ini terbentuk pada tanggal 11 November 2011 yang bertujuan untuk mempersatukan para pecinta Honda Scoopy yang ada di daerah kota Medan dan sekitarnya, dengan nama Medan Scoopers Community. Jumlah anggotanya setiap tahun mengalami pasang surut, namun demikian keberadaannya tetap terjaga.
Tahun ini jumlah anggota Scoopers ada 25 orang yang aktif dan45 orang yang tidak aktif, komunitas ini selalu mengadakan regenerasi anggota agar scoopers tetap terus berdiri. Untuk di Kota Medan sendiri Club Honda Scoopy hanya Medan Scoopers Community yang didirikan oleh Main Dealer PT INDAKO TRADING COY , dan komunitas ini masuk dalam Paguyuban Sumut Honda Bikers (SHB) yang didirikan oleh PT INDAKO TRADING COY.
Fadil selaku Humas Medan Scoopy Community dalam wawancaranya dengan wartawan top metro (17/10/2017) di depan perpustakaan daerah Jln Brigjen Katamso mengatakan,”Tujuan dari di bentuknya komunitas Scoopers ini adalah sebagai wadah silaturahmi, dan sebagai tempat sharing bagi pemilik scoopy mengenai seputar dunia otomotif, khususnya Honda Scoopy, dan juga sebagai tempat interaksi sosial mengenai permasalahan anggota seperti masalah pekerjan, sekolah dll.” Ucapnya.
Untuk susunan pengurus Scoopers Community lebih lanjut Fadil mengatakan bahwa komunitas ini terdiri dari:
Ketua Umum : Sofyan
Ketua Harian : Yossi Zanuaprico
Wakil Ketua : M Amin
Sekretaris : Habbil Pratama
Bendahara : Jimmy Simanjuntak
Div Keanggotaan : Hery Syahputra
Div Touring : M. Alfi Syahri Ramadhan
Div Humas : Muhammad Fadil
Alamat Sekretariat : Jln Setia Luhur no 92 Medan.
Untuk menjadi anggota ada beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya,wajib mengikuti Kopdar selama 8 minggu berturut-turut, untuk biaya pendaftran gratis, namun untuk iuran setiap minggunya dikenakan biaya sebesar Rp 5.000.
Selama berdirinya komunitas ini sudah sering melakukan kegiatan-kegiatan seperti baksos ke panti asuhan, membantu korban gunung Sinabung, safety riding dll.
Ada beberapa alasan mengapa para anggota komunitas ini tertarik untuk membeli Honda Scoopy diantaranya seperti yang dikatakan oleh Fadil, dia sangat suka dengan Scoopy karena bentuknya unik dan bergaya retro serta lain dari motor yang lain.
Ucok selaku penasehat di Komunitas Scoopy ini mengatakan,” saya beli Scoopy tahun 2010 yang masih menggunakan karburator dan pada tahun 2016 motor tersebut saya ganti dengan Honda Scoopy injeksi second dengan harga Rp. 15.200.000, dengan menggunakan system injeksi, minyak menjadi lebih irit sehingga dapat menghemat kantong,” ucapnya.
Yossi selaku ketua Harian Medan Scoopers Community mengatakan,” saya menggunakan Honda Scoopy karena dari fisik dan tampilannya merupakan motor retro yang paling keren, selain itu dengan stang yang agak tinggi dan jok yang lebar, membuat saya sangat nyaman berkendara sejauh apa pun perjalanan saya.”
Mengenai harapannya kedepan Yossi berharap komunitas ini lebih maju lagi dan menjadi pedoman dan pelopor safety riding di Indonesia.” Pungkasnya. (Herryansyah)
