Paralimpian Sumut Siap Genggam Medali Emas

TOPMETRO.NEWS – Pertarungan antar sesama paralimpian untuk merebut medali pada kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2017 akan dimulai hari ini, Senin (27/11/2017). Termasuk bagi atlet difabel Sumatera Utara, yang turut bersaing dalam perburuan medali. Cabang olahraga atletik dan renang akan menjadi perburuan Sumut mendulang medali di hari pertama.

Atlet renang Sumut, Aman Siahaan yang akan turun di nomor S13 putra, mengaku siap tempur dalam persaingan merebut medali. Aman akan turun di lima nomor, 50, 100, dan 200 meter gaya bebas putra. Serta nomor 100 meter gaya dada dan punggung. Meski diakui atlet kelahiran Kutacane 15 Januari 1990 ini, persaingan tentu bakal berlangsung sengit, namun dirinya optimis bisa mempersembahkan hasil terbaik dengan merebut medali emas.

“Visi dan misi daya di kejurnas tentunya merebut medali emas. Saingan terberat sejauh ini untuk di nomor saya dari Papua bang. Tapi, saya akan berusaha maksimal bisa melakukan penampilan terbaik demi Sumut. Apalagi, selama ini saya memang sudah persiapan panjang,” ucap Aman saat disambangi di salah satu hotel di Kota Bandung, Minggu (26/11/2017).

Atlet yang baru saja perkuat Indonesia di ajang ASEAN Paragames 2017 Malaysia ini, juga memiliki misi lain di kejurnas. Meski saat ini berstatus sebagai atlet pelatnas, anak kedua dari empat bersaudara ini bertekad bisa memperbaiki catatan waktunya, agar bisa kembali dipanggil ke Pelatnas. Impiannya tentu agar bisa kembali perkuat Indonesia di Asian Paragames 2018 di Jakarta – Palembang.

“Kalo mimpi untuk perkuat Indonesia di Asian Paragames pasti ada. Meski peluang kecil, tapi saya jadikan ini target utama. Catatan waktu terbaik saya sekarang di nomor 50 meter gaya bebas adalah 32,33 detik. Sementara untuk 100 meter gaya bebas, 1 menit, 13 detik. Mudah – mudahan kejurnas nanti bisa lebih baik.” jelas atlet buah pasangan dari Eslon Siahaan dengan Roslan Siregar ini.

Rasa kepercayaan diri juga sedang menginggapi atlet lempar lembing putra, Buala Zebua. Atlet berdarah Nias ini juga tidak sabar ingin merebut medali emas di kejurnas yang telah memasuki edisi ke 3 ini. Meski hanya bisa menjalani pelatda penuh hanya dalam rentan 10 hari saja, namun persiapannya terbantu dengan adanya program pelatda atlet PPI NPC Sumut.

“Kota Bandung tidak lagi asing bagi saya. Karena di Peparnas 2016 yang berlangsung di Bandung, ketika itu saya dapat menyumbangkan satu paket medali (emas, perak, perunggu) untuk Sumut. Saya yakin, Bandung bakal menjadi saksi sejarah saya meraih prestasi terbaik.” Beber atlet penyandang Albino ini.

Lumbung Medali

Sementara ketua NPC Sumut Alan Sastra Ginting mengaku optimis para atlet Sumut bisa persembahkan medali emas di hari perdana, khususnya di cabor atletik dan renang. Apalagi, pada kejurnas kali ini, Alan mengaku kedua cabor tersebut adalah lumbung medali bagi Sumut, tanpa mengeyampingkan cabor lain. “Semua cabor punya potensi meraih medali. Meskipun saya banyak berharap atletik dan renang bisa jadi lumbung emas bagi Sumut. Tapi, saya tidak ingin target muluk – muluk, yang penting bisa lebih baik dari kejurnas 2015 dengan 12 emas.” harap Alan.

Disatu sisi, Alan tidak ingin target tersebut justru menjadi beban bagi seluruh atlet. Sebaliknya, menjadi motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Alan yang kini juga merupakan atlet pelatnas berkeinginan akan lahir generasi muda NPC Sumut yang potensial. “Tahun ini Sumut memang banyak didominasi atlet pelapis kedua. Karena dari awal kami komitmen kejurnas ini sebagai ajang mereka untuk menambah jam terbang bertanding. Mereka ini juga kita persiapkan untuk Peparnas 2020 di Papua. Jadi target utama sebenarnya bukan berapa banyak medali, tapi kita ingin atlet muda Sumut bisa unjuk gigi, bahkan dipanggil ke Pelatnas,” tegas Alan.

Pada kejurnas tahun ini, Sumut diperkuat 39 atlet utusan dari lima cabang olahraga, Atletik (18), renang (8), tenis meja (4), angkat berat (7), serta bulutangkis (2).(TM/YOFE)

Related posts

Leave a Comment