TOPMETRO.NEWS – Membahas angka togel di warung, Sampe Limbong (66) dan Mardingot Lombong (62) warga Desa Silalahi III, Kecamatan Silalahi, Kabupaten Dairi diamanakan petugas Polisi yang sedang melakukan patroli, Senin (4/12/2017) kemarin.
Informasi yang didapat, sore itu petugas opsnal reskim Polres Dairi yang dipimpin, Aiptu MO Aritonang yang sedang melakukan patroli di Desa Silalahi mendapat informasi dari warga tentang adanya judi togel. Informasi tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan menyisir sejumlah warung sepanjang jalan Tugu Silahisabungan.
Hasilnya, petugas mendapati pemilik warung, Sampe Limbong dan temanya Mardingot Limbong sedang duduk di warung membahas CK togel. Keduanya pun tidak bisa berkutik saat petugas menangkap dan mengamankan barang bukti judi jenis togel berupa, buku tafsir mimpi atau erek-erek joyo boyo, kertas tebakan togel, blok kupon togel, lembaran kertas rekap togel dan satu unit hand phon serta uang tunai hasi penjualan togel Rp.101.000.
Selanjtnya kedua tersangka dan barang bukti dibawa ke Polres Dairi untuk keperluan proses penyidikan lebih lanjut, terang Kapolres Dairi, AKBP Januario Jose Morais SIK melalui Kasubag Humas, Ipda Hardi H. Sianipar, SH kepada TOP METRO (grup TOPMETRO.NEWS) Selasa (5/12/2017).
Hasil pemeriksaan oleh petugas, Sampe Limbong mengakui perbuatannya sebagai penulis togel baru 3 bulan. Sedangkan tersangka Mardingot Limbong sebagai pembeli kupon togel.
“Atas perbuatannya kedua tersangka dikenakan pasal 303 Sub 303 bis KUHP. Dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun,”pungkas Hardi.
Terpisah Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Dairi, Sutan S. Sihombing saat diminta tanggapannya terkait pemberantasan judi togel di Dairi mengatakan, sangat mendukungng dan mengafresiasi kinerja Polisi dalam memberantas judi togel yang sedang marak saat ini.
“Namun dalam pemberantasan tersebut, hendaknya jangan pilikasih yang bisa mengundang kecemburuan sosial di masyarakat. Saya mengharapkan jangan ada tebang pilih dalam pemberantasan judi togel ini. Petugas kepolisian hendaknya jangan hanya menangkap tukang tulisnya saja, tetapi bandarnya juga harus ditangkap. Hukum jangan hanya tajam kebawa,” tegas Sutan sihombing.(TM/hartono capah)
