TOPMETRO.NEWS – Saat ini harga jual ikan ke penampung tergolong tinggi dengan adanya kerjasama pemerintah ke pihak swasta. Apresiasi diberikan nelayan di Batubara kepada Pemprovsu yang menggandeng pihak swasta untuk menampung hasil tangkapan mereka dengan harga yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Dengan kerjasama itu, kini taraf hidup nelayan di Batubara dirasakan semakin meningkat.
Hal itu terungkap dalam Peringatan Hari Nusantara ke-18/2017 yang digelar di Pantai Jono, Kabupaten Batubara, Kamis 21 Desemberi 2017.
“Saat ini harga jual ikan ke penampung jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Dari harga Rp 28 ribu menjadi Rp 36 ribu kita dapat per kilogram,” sebut nelayan Batubara, Khairul.
Alat Tangkap Pukat
Terkait hal itu, Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi pun mengatakan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 71/2016 secara tegas melarang penggunaan alat tangkap pukat hela/tarik, sehingga hasil laut bisa terjaga dan berkesinambungan untuk kesejahteraan nelayan.
Diakui Gubernur aturan larangan penggunaan pukat hela/tarik sempat menjadi masalah bagi nelayan. Namun dengan dukungan penuh masyarakat, atura tersebut akhirnya dirasakan keberadaannya. Termasuk juga dengan adanya kehadiran Pemerintah dalam hal menjaga harga jual hasil tangkapan nelayan ke penampung.
Sementara Kadis Perikanan dan Kelautan Sumut Zonny Waldi menyebutkan perhatian Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi kepada nelayan patut diapresiasi. Karenanya untuk upaya yang selama ini dilakukan, diharapkan mendapat dukungan penuh masyarakat.
“Kami juga minta kepada teman-teman nelayan di Batubara khusunya dan Sumut pada umumnya, agar tetap menjaga kondusifitas antar sesama. Menjaga etika cara penangkapan ikan. Dengan demikian, konflik horizontal tidak terjadi lagi,” sebutnya.
Peringatan itu juga ditandai dengan penyerahan bantuan dan penghargaan kepada nelayan dan pembudidaya ikan serta dilanjutkan makan ikan bersama seribuan massa yang mengisi pantai. (erris)
