Dharma Samudera Diperingati di Dermaga Mako Lantamal I

Dharma Samudera

topmetro.news – Dharma Samudera Tahun 2018 di dermaga Mako Lantamal I Senin 15 Januari 2018. Komandan Lantamal I Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto SE MSi bertindak sebagai Irup pada upacara peringatan Hari. Hari Dharma Samudera yang diperingati setiap 15 Januari, merupakan Upacara untuk memperingati peristiwa heroik yang terjadi di Laut Aru pada 15 Januari 1962, dimana saat itu telah terjadi pertempuran laut yang melibatkan tiga Kapal Cepat Torpedo TNI Angkatan Laut yaitu Kapal Perang RI Macan Tutul, RI Harimau dan RI Macan Kumbang menghadapi kapal perang kerajaan Belanda yang lebih modern dan canggih. Komodor Yos Sudarso yang saat itu menjabat sebagai Deputi Kasal, on board di atas RI Macan Tutul sebagai Senior Officer Present Afloat (Sopa).

Bersama awak Kapal perang RI Macan Tutul guna melakukan misi operasi Dwikora pembebasan Irian Barat. Namun peristiwa itu akhirnya gugur sebagai Kusuma Bangsa.

KRI Macan Tutul yang melakukan patroli sekaligus misi pendaratan bagi sukarelawan asal Irian ke Kaimana itu berangkat bersama KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau, 3 kapal cepat torpedo yang dimiliki ALRI pada masa itu.

Misi itu merupakan bagian dari Operasi Trikora yang didengungkan Bung Karno 19 Desember 1961. Isi seruan itu ialah kibarkan Sang Saka Merah Putih di Irian Barat, Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua oleh Belanda, dan bersiaplah Untuk Mobilisasi Umum guna Menjaga Persatuan dan Kesatuan.

Pertempuran sengit sempat terjadi, saat Yos Sudarso mengambil alih pimpinan dan segera memerintahkan serangan tembakan balasan. Dengan tindakan seperti itu maka tembakan musuh terpusat pada KRI Macan Tutul.

Semangat Pertempuran

Melalui Radio Telefoni, Yos Sudarso menyampaikan pesan tempurnya “Kobarkan Semangat Pertempuran” sesaat sebelum KRI Macan Tutul tenggelam. Akhirnya Yos Sudarso beserta 25 awak kapal gugur sebagai Kusuma Bangsa. Diantara awak kapal yang gugur antara lain Kapten Memet dan Kapten Wiratno.

Dalam amanat Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, SE MAP yang dibacakan Komandan Lantamal I menyampaikan para Pahlawan Laut Aru telah memberikan keteladanan sejati yakni sikap Ksatria dan rela berkorban.

Mereka telah membuktikan Indonesia tidak gentar menghadapi musuh dalam upaya mempertahankan Wilayah Kedaulatan Republik Indonesia. Sikap rela berkorban itu merupakan cerminan dari Kedisiplinan, Hierarki dan Kehormatan Militer yang selalu terjaga meskipun dalam kondisi kritis sekalipun. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa dan prajurit matra laut pengawal samudera, sikap ksatria dan suri teladan pendahulu harus diwarisi dengan sepenuh hati. Peringatan Hari Dharma Samudera ini merupakan momentum untuk membangkitkan kembali tekad dan semangat prajurit matra laut agar tetap tegar dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

Kepala Staf Angkatan Laut menekankan kepada seluruh prajurit Matra Laut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan, patriotisme dan kepahlawanan serta nilai-nilai keteladan yang telah diwariskan pendahulu, sebagai kontribusi positif dan karya nyata dari prajurit matra laut dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, serta demi terwujudnya TNI Angkatan laut yang andal dan disegani serta berkelas dunia.

Acara Tabur Bunga

Pada kesempatan itu dilaksanakan penaburan bunga ke laut oleh Danlantamal I, ibu-ibu Jalasenastri beserta Keluarga awak KRI Macan Tutul.

Diakhir acara Komandan Lantamal I memberikan santunan kepada Para Purnawirawan Angkatan Laut dan Nureli istri Serda (Alm) MSN Burhanuddin yang merupakan salah seorang awak KRI Macan Tutul yang gugur dalam pertempuran Laut Aru.

Hadir di sana Wadan Lantamal I, Para Asisten Komandan Lantamal I dan Kasatker serta Perwakilan Jalasenastri. Peserta upacara terdiri dari Ton Pama, Ton Pomal, Ton Bintara, Ton Tamtama dan Ton Yonmarhanlan I serta Ton PNS di Lantamal I. (Irwan Pane)

Related posts

Leave a Comment