Akhir 2018 PDAM Tirtanadi Berkokitmen Berikan Kontribusi ke PAD Rp10,6 M

berikan kontribusi ke PAD

topmetro.news – Dipastikan akhir tahun 2018 PDAM Tirtanadi sudah berkomitmen berikan kontribusi ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) Provsu sebesar Rp10,6 milyar, meski cakupan pelayanan air minum kepada pelanggan belum mwncapao 80 persen sesuai amanah Permendagri.

“Walapun cakupan pelayanan belum sampai 80 persen, tapi kami tetap akan memberikan kontribisi diakhir tahun ini sebesar Rp10,6 milyar, karena itu sudah jadi komitmen kami,” ujar Dirut PDAM Tirtanadi Sutedi Raharjo dan direktur air minum Delfriyandi kepada wartawan pada hari Selasa (23/1/2018) di Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Jalan SM Raja Medan.

Sutedi yang juga didampingi direktur keuangan dan administrasi Arif Hardiyan, direktur air limbah Hari Batanghari dan Kepala Sekretariat Jumirin mengatakan, kontribusi yang akan diberikan patut disyikuri meski hanya Rp10,6 milyar, karena sejak 10 tahun terakhir PDAM Tirtanadi tidak wajib memberikan kontribusi sesuai permendagri.

“Tahun 2009 pernah memberi kontribusi ke PAD Progsu sebesar Rp5 miliyar. Kemudian keluar Permendagri menyebutkan kewajiban PDAM Tirtanadi memberikan kontribusi ke PAD, jika cakupan pelayanan mencapai 80 persen, sehingga Tirtanadi tidak berkewajiban memberi kontribusi ke PAD sampai saat ini,” ujarnya.

Disebutkan Dirut, laba yang diperoleh selama ini digunakan untuk biaya operasional perusahaan dan membangun instalasi. Sedangkan penyertaan modal yang diberikan Pemprovsu tidak pernah digunakan untuk biaya operasional, tapi membangun instalasi pengolahan air agar produksi air minum ditingkatkan, yang sampai saat ini produksi air minum PDAM Tirtnadi baru 6600 liter per detik.

Dirut Keuangan

Direktur Keuangan dan adm Arif juga menyebutkan, kinerja dibidang keuangan saat ini mengalami peningkatan, dibanding saat direksi periode ini masuk ke PDAM Tirtanadi, kondisi perusahan punya hutang dan defisit. Namun berkat kerja keras semua elemen perushaan, sudah bisa menyelesaikan hutang-piutang dan memiliki dana segar bisa menghidupi perushaan 6 bulan kedepan.

“Ditahun ketiga ini kami akan diaudit kinerja oleh BPKP dan ada prestasi dibidang administrasi yang sudah kita lakukan. Tahun ini perusahaan ditargetkan menerima Rp790 milyar diperkirakan dari pemasangan baru sangat mempengaruhi penerimaan,” ujar Arif.

Sutedi juga menyebutkan, program PDAM Tirtanadi Januari 2018, masyarakat sudah dapat melakukan proses pemasangan baru melalui online atau dari web side PDAM Tirtanadi yang akan dilaunching oleh Gubsu.

“Sambungan baru hampir 99 persen sudah bisa online dan membayar lewat bank daerah dan bank cakupan daerah guna menghindari pungli dari petugas,” katanya.

Ditambahkan Delfriyandi, pemasangan baru tahun ini ditargetkan 19.000 pelanggan dilakukan secara selektif, karena
debit air yang kita miliki saat ini tidak seimbang dengan permintaan. Untuk itu, ada program kita untuk meningkatkan produksi air minum guna memenuhi pelayanan bagi masyarakat.

“Apalagi Pemko menggali parit jelas mengganggu pendistribusian air ke pelanggan, Namun Tirtanadi terbantu dengan peran media menginformasikan terjadinya gangguan. Dalam hal ini kami butuh publikasi menginformasikan ke pelanggan,” ujarnya.

Direktur air limbah

Demikian Direktur air limbah Hari Bayangari menyebutkan, PDAM Tirtanadi selain mengolah air sungai menjadi air bersih, juga mengolah limbah kotoran tinja. Dari hasil pengolahan limbah, telah menghasilkan pupuk sejenis urea.

“Dari pengolahan limbah dilakukan menghasilkan air 2000-2500 liter per detik dibuang ke parit busuk. Air dari pengolahan limbah itu bisa diolah menjadi air minum, jika sumber air baku di daerah ini sudah tidak ada lagi,” ujar Hari.(TM/Erris)

Related posts

Leave a Comment