Pemasok Sayur Rugi Miliaran Rupiah Lantaran Jalur Puncak Tutup

Pemasok Sayur Rugi

topmetro.news – Pemasok sayur rugi miliaran rupiah. Pasalnya jalur puncak ditutup. Setidaknya hal itu dialami belasan pemasok sayur mayur dari wilayah Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Mereka mengaku merugi hingga miliaran rupiah sejak ditutupnya jalur utama Puncak-Bogor karena longsor, sehingga mereka harus mengunakan jalur yang lebih jauh.

Sejak ditutupnya jalur itu hingga 15 Februari, membuat sebagia besar pemasok sayur mayur mengurangi pemesanan dari pembeli di wilayah Jabodetabek karena takut kualitas sayur mayur yang dikirim rusak.

Telat 3 Jam

Miming (43), pemasok besar sayur mayur di Kecamatan Pacet, kepada wartawan Jumat (9/2/2018) mengatakan, sejak ditutupnya jalur Puncak, pihaknya terpaksa mengirim pesanan melalui jalur Jonggol yang jarak dan waktu tempuhnya lebih jauh.

“Kalau lewat Puncak, biasanya paling telat tiga jam sampai ke Pasar Induk Jatinegara, Jakarta. Kalau lewat Jonggol, dengan kondisi seperti sekarang bisa memakan waktu hingga lima jam untuk sampai,” katanya.

Dia menjelaskan, lamanya perjalanan karena harus memutar, membuat kualitas sayur mayur yang mereka kirim berkurang dan sebagian besar pemesan keberatan dan bahkan membatalkan penerimaan barang.

Biasanya, ungkap dia, dalam satu hari pihaknya dapat memenuhi tujuh pesanan dari pasar besar di Jabodetabek, namun saat ini, hanya tiga pesanan yang dapat dipenuhi setiap harinya karena jarak tempuh lebih jauh.

Rugi Rp 60 Juta per Hari

“Kalau dihitung kerugian satu supliyer bisa mencapai Rp60 juta per hari karena tidak dapat memenuhi pesanan tepat waktu. Untuk mengatasi hal tersebut, kami hanya memenuhi pesanan yang bisa dijangkau dalam waktu tiga jam,” katanya.

Di tempat terpisah, Ketua Terminal Agro Bisnis Cigombong Asep Topan Gunawan mengatakan, penutupan jalur puncak Bogor, berimbas pada pengiriman sayuran ke beberapa pasar di Jabodetabek, biasanya pengiriman lebih cepat namun kini lambat 3 jam.

“Imbasnya kualitas barang dan harga menjadi permasalahan. Sekarang pengiriman mengunakan Jalur Jonggol, sedangkan waktu pengiriman harus tepat karena terkait kualitas barang sampai ke pemesan harus tetap segar,” katanya. (tmn)

sumber: antara

Related posts

Leave a Comment