Nikson Nababan Wujudkan Taput Jadi Lumbung Pangan

Nikson Nababan

topmetro.news – Layaknya slogan Tapanuli Utara, yakni 3S (Senyum, Sapa, Salam), demikian Bupati Taput, Nikson Nababan di Pendopo rumah dinasnya, di Jalan Ahmad Yani, Kota Tarutung.

Dalam bincang-bincang ini, Nikson membeberkan beberapa “PR” yang masih harus ia tuntaskan. Ia pun mengurai beberapa pencapaian pembangunan yang telah diraih. Di bawah kepemimpinan Nikson Nababan, Pemkab Taput memiliki visi “Mewujudkan Taput Sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas”.

Ia mengungkapkan, mewujudkan visi ini, petani dimodali serta dididik untuk menempuh cara menaikkan jumlah produksi pangan.

“Dari awal kenapa saya berkeinginan maju menjadi Bupati Taput, karena melihat banyak ketertinggalan yang ada di Indonesia, khususnya Taput. Padahal, Taput memiliki banyak Potensi. Tanahnya subur tapi tertidur,” sebutnya

Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada sektor pertanian menjadi satu di antara beberapa poin penting yang menjadi cita-citanya. Apalagi Taput memiliki potensi memadai. Karenanya, tidak ada lagi alasan masyarakat untuk malas bertani. Asal ada kemauan, semua tersedia.

Tidak tanggung-tanggung, mendobrak semangat petani, Nikson memberikan traktor kepada petani agar dapat mengelola lahan-lahan subur yang selama ini tertidur. Pembelian traktor ini disebutkannya tidak memakai APBN namun berasal dari APBD Taput sendiri.

“Jadi, saat ini sudah ada sembilan traktor besar di Dinas Pertanian. Tahap pertama kami beli lima unit pada 2015 dan pada 2016 beli lagi empat unit. Traktor ini dipakai mengolah lahan tidur menjadi lahan produktif,” jelasnya.

Pada 2015, seluas 250 ha lahan tidur milik masyarakat telah digarap secara gratis. 2016 digarap seluas 700 ha. Sedangkan target pada 2017 seluas 1000 ha.

Bukan saja menyediakan traktor, Nikson juga menyediakan solar hingga operator untuk mempermudah pencapaian masyarakat dalam sektor pertanian. Keseluruhan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) ini diberikan kepada kelompok tani. Sehingga petani sendiri yang mengatur penggunaannya.

Nikson menyebut, pemberian itu sekaligus menyuburkan optimisme dan semangat terhadap masyarakat agar lebih giat mengelola lahan pertanian. Sekaligus membuktikan, pemerintah hadir untuk petani. Alsintan menjadi perhatian khusus Nikson untuk disalurkan kepada kelompok tani yang membutuhkan.

Hingga kini petani telah mendapat lima unit traktor mini, 263 handtraktor, dan 162 pompa air. Selanjutnya untuk membuat mekanisme pengelolaan pertanian makin seimbang, diberikan 74 unit mesin penanam padi dan 46 mesin pemipil jagung. 22 unit Mesin kompos, 30 unit mesin pengupas kulit kopi, 11 unit mesin perontok gabah, 30 unit mesin pemanen padi, 214 hand sprayer, 100 unit mesin pemotong padi. Lalu lima unit mesin penggilingan padi besar dan pembuat bedengan 28 unit.

Selain mesin, Nikson juga menjamin ketersediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi. Terobosan ini telah dilakukan sejak 2015. Petani menyediakan pupuk bersubsidi yang dibayar pascapanen oleh petani. Sehingga petani tidak lagi terbebani dengan modal di awal, apalagi petani dapat menggarap lahan seluas-luasnya.

Lalu, adanya jaminan harga-harga bagi petani atas hasil panennya yang semakin meningkatkan kesejahteraan petani. Mengantisipasi tingginya spekulasi hasil pertanian oleh tengkulak, Nikson membuat pasar lelang sebagai solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan harga terbaik bagi hasil pertaniannya.

“Pasar lelang yang telah saya buka di Pasar Siborongborong dan Pasar Tarutung sejak 2016 telah melelang cabai merah sekitar 139 ton dengan penjualan sebesar Rp 5,5 milyar,” ungkapnya.

Sepanjang 2017, ia mencanangkan jaminan harga untuk tiga jenis produk pertanian, yakni cabai merah, padi dan bawang merah. Ia optimistis, hal tersebut akan semakin mempermudah mewujudkan Taput menjadi lumbung pangan. Juga pada tahun selanjutnya akan diberlakukan jaminan harga pada jenis tanaman lainnya.

Ucapan Bupati yang terkenal rendah hati ini bukan hanya pepesan kosong, salah seorang petani Daud Hutagalung penduduk Kecamatan Hutagalung, Tarutung mengatakan saat ini hasil padi yang mereka panen sangat bagus dibantu dengan traktor bantuan dari Pemkab Taput.

“Selain memberikan traktor untuk kelancaran produksi padi, pemkab juga membuat irigasi-irigasi untuk pengairan ke sawah-sawah. Sehingga kualitas padi menjadi sangat baik dan massa panennya juga tepat waktu,” kata pria usia 39 tahun tersebut, saat ditemui tim topmetro.news di Kecamatan Hutagalung, Jumat (9/2/2018) kemarin.

Bibit Unggul yang Bersertifikat

Saat ini pemkab Taput sudah melakukan peningkatan produksi hasil pertanian dengan cara pengadaan bibit unggul yang bersertifikat. Pemberdayaan petani melalui metode Demonstrasi Farming (Denfarm) Pertanaman padi pada 15 kecamatan dengan luas pertanaman 1 ha perdesa dengan jumlah desa sebanyak 241 desa.

Terobosan lain juga dilakukan Bupati Taput dengan potensi penghasil beras yang enak dan nikmat. Seperti beras terbaik Taput dalam kemasan yang diberi nama “Natabo” dengan logo perusahaan daerah pertanian Kabupaten Tapanuli Utara dengan harga terjangkau dan kualitas terbaik.(TM/TIM)

Related posts

Leave a Comment