TOPMETRO.NEWS – Akibat adanya dua kepemimpinan di Universitas Al-Wasliyah Labuhanbatu, membuat sejumlah dosen yang bertugas ditempat itu menjadi bingung.Bahkan,selain bingung,dosen – dosen yang bertugas sebagai pengajar diyayasan Univa itu menjadi pening kepalanya.
Karena, ada dua kepemimpinan ditempat kuliah tempat menimba ilmu tersebut yang sebelumnya kepemimpinan Drs H Bukhari Is,MM yang dibahas dalam Rapat Senat Universitas Al-Washliyah sedangkan H. Usman Ahmad, S.Ag, MM. selaku Wakil Rektor I menjadi Plt. Rektor Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu sampai terpilihnya Rektor Defenitif.
“Bingung jugalah mau mengikuti arahan yang mana,selain bingung pening lagi kepala,”kata Basyarul Ulya yang berprofesi sebagai dekan dan anggota senat, kepada wartawan,Selasa (14/3).
Menurutnya,Dalam Rapat Senat Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu, sesuai dengan tugas dan fungsi berdasarkan Keputusan Majelis Pendidikan Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah Nomor : KEP.ST-PTAW/090/MP-PB.AW/A.02/XII/2014 tentang STATUTA Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu, rapat tersebut diadakan pada tanggal 17 Februari 2017, yang menghasilkan H. Usman Ahmad, S.Ag, MM menjadi rektor sementara setelah berakhirnya jabatan rektor terdahulu.
Namun entah kenapa,Majelis Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah mengintervensi jabatan rektor, perihal Pengangkatan Dr. H. Irwansyah Ritonga,S.Pd.I,SH,M.Hum Ritonga sebagai Pejabat Rektor yang dikeluarkan oleh Surat Keputusan Majelis Pendidikan Tinggi Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah Nomor : MPT-PB.AW/E.1/247/II/2017, padahal keputusan senatlah yang harus dipakai untuk dipatuhi di univa Labuhanbatu.
“Bahwa kami telah meminta petunjuk ke kopertis, mereka mengatakan segala sesuatu keputusan yang ada di universitas harus berdasarkan statuta kampus, jadi kami tunduknya hasil statuta kampus yang menunjuk H. Usman Ahmad, S.Ag, MM sebagai pengganti rektor. Bahkan, waktu pada rapat senat 17 Februari 2017 kemarin Irwansyah juga hadir,” bilang Ulya. Sementara, dua kepemimpinan di Univa hingga saat ini belum berhasil dikonformasi wartawan.(TMD/19)