Angka Kematian Tinggi, Masyarakat Agar Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini

kanker serviks

topmetro.news – Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Sumut Hj Evi Diana Erry Nuradi merasa prihatin akan meningkatnya kematian wanita disebabkan kanker mulut rahim yang juga dikenal kanker serviks.

“Hari Kanker se-Dunia ini hendaknya menjadi momen bagi kita khususnya kaum perempuan untuk mencegah penyakit kanker sejak dini, sebab dalam kurun waktu belakangan ini angka kematian akibat kanker mulut rahim terus meningkat dengan perkiraan satu orang wanita setiap menitnya,” ujarnya pada acara bakti sosial dalam rangka Hari Kanker Sedunia Tahun 2018 pada Selasa (20/2/2018) di Kantor Yayasan Kanker Indonesia Jalan Iskandar Muda Medan.

Dilanjutkannya, jumlah penderita dan kematian yang ditimbulkan jenis kanker ini hanya dapat ditekan bila dapat terdeteksi secara dini, dimana semakin dini ditemukan semakin besar kemungkinan penderita sembuh dan dapat bertahan hidup lebih lama.

“Kenali gejala kanker serviks sejak dini, agar dapat menekan angka penderita dan kematian,” ujar Evi Diana.

Selain itu Evi menjelaskan, melalui YKI berupaya agar dapat menekan angka kematian akibat kanker mulut rahim, hal ini berpengaruh kepada peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi bangsa karena penderita jenis kanker ini pada umumnya adalah wanita usia produktif yang juga memegang peran sangat besar dalam sosio ekonomi sebuah keluarga.

Mengingat pemeriksaan dini kanker mulut rahim juga memerlukan pengetahuan yang luas tentang penyakit ini di masyarakat serta biaya yang tidak sedikit maka pada kegiatan ini YKI Sumut melakukan penyuluhan tentang kanker mulut rahim serta pemeriksaan pap smear gratis bagi wanita yang berada di kota Medan maupun Sumut. Karena salah satu faktor tingginya angka kematian ibu dan perempuan indonesia adalah rendahnya pengetahuan kesehatan, tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan.

Hal senada dikatakan Ketua Panitia Hari Kanker dr. Imam bahwa hari ini 140 orang yang umumnya ibu rumah tangga yang berasal dari Labuhan Deli, Stabat dan Percut melakukan pap smear dan vaksinasi tujuannya untuk mendeteksi gejala kanker serviks sejak dini.

“Gejala awalnya tidak tampak atau tidak bisa dilihat secara kasat mata karena berada didalam vagina, dan begitu terjadi gejala seperti pendarahan atau keputihan aroma bauk busuk, penderita sudah berada ditingkat stadium awal bahkan stadium akhir hingga kemungkinan sembuh sangat mustahil,” ucapnya.

Dijelaskannya banyak virus yang menyebabkan terjadinya kanker serviks diantaranya virus human papilloma yang membuat vagina terinfeksi pada awal, bila tidak diobati dengan segera menyebabkan terjadi kanker dan bisa dipastikan usia dari penderita hanya menghitung bulan.

“Penderita umumnya pada usia produktif 30 hingga 50 tahun yang tak hanya mengganggu kualitas hidup baik secara psikis dan fisik saja, kehidupan seksual hingga berdampak pada kehidupan sosial hingga ekonomi keluarga,” ujarnya.

Hindari Pernikahan Muda

Oleh karenanya dr Imam menegaskan, untuk pencegahan kaum wanita terkena kanker serviks harus dilakukan pemeriksaan sejak dini khususnya bagi yang sudah pernah melakukan hubungan seks, tak hanya itu hindari pernikahan muda, kehamilan sering, merokok, infeksi menular dari seksual yang menyebabkan terinfeksinya vagina.(TM/11)

Related posts

Leave a Comment