Jika Eks Kapolri BHD Buka Suara soal Antasari, Demokrat Nilai Polri tak Netral

TOPMETRO.NEWS – Jika mantan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) dan para penyidik Polri yang menangani kasus Antasari Azhar akan memberikan pernyataan resmi mengenai kasus mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, Partai Demokrat menilai Polri tidak netral.

Informasi itu diungkapkan Kapolri Tito sekaligus merespons anggapan Ketua DPP Partai Demokrat Benny K Harman yang menilai bahwa sejumlah anggota Polri tak netral dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Salah satunya karena memberi “karpet merah” bagi Antasari untuk mendiskreditkan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tujuan akhirnya menghancurkan citra Agus Harimurti Yudhoyono.

Tito menegaskan, yang dilakukan Antasari melaporkan anggota Polri, bukan SBY.

Antasari merasa sejumlah anggota Polri merekayasa kasusnya atau menghilangkan barang bukti.

Pernyataan Antasari yang mengatakan dirinya sebagai korban kriminalisasi SBY hanya pernyataan yang diberikannya kepada wartawan.

“Serangan terhadap Pak SBY tidak ada. Tertulis pun tidak ada. Itu hanya keterangan waktu doorstop (wawancara dadakan),” kata Tito seperti disiarkan posbelitung, sesaat lalu.

Tito mengatakan, Bambang Hendarso direncanakan akan menyampaikan sendiri pernyataan resmi itu.

Sekadar diketahui BHD menjabat Kapolri pada Oktober 2008 hingga Oktober 2010.

Antasari divonis hukuman penjara karena kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen pada 11 Februari 2010 lalu. (bp)

Related posts

Leave a Comment