Giliran BTN Bagikan Dividen Rp605 Miliar

Topmetro.news – Giliran BTN bagikan deviden. Perusahaan itu dilaporkan membagikan dividen 20 persen dari laba bersih perseroan mencapai Rp3,027 triliun yang diperoleh sepanjang tahun 2017. Besaran deviden itu setara dengan Rp605,49 miliar.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang digelar di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (23/3/2018), memutuskan nilai dividen per lembar saham senilaiRp57,175 atau lebih tinggi dibandingkan dividen yang dibagikan tahun lalu senilai Rp49,459, dan akan dibagikan ke pemegang saham yang berhak pada 24 April 2018.

Punya Modal Tambahan

“Dengan dividend pay out ratio sebesar 20 persen, maka sebesar 80 persen laba ditahan perseroan atau setara dengan Rp2, 421 triliun. Laba tersebut membuat Bank BTN memiliki modal tambahan untuk ekspansi kredit dan pengembangan usaha,” kata Direktur Utama BTN Maryono.

Dia mengatakan, penggunaan 80 persen laba bersih untuk ekspansi kredit dan usaha tahun 2018 tidak lepas dari target 2018 yang dipasang bank yang sudah berdiri 68 tahun itu.

Dengan pencapaian tahun 2017 yang berada di atas rata-rata perbankan nasional, Bank BTN tetap menjaga laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, yaitu senilai 22 hingga 24 persen.

Pertumbuhan Kredit 21, 01 Persen

Tahun 2017 Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit senilai 21,01 persen. Peningkatan target kredit didasari oleh suksesnya Program Sejuta Rumah yang makin diperkuat tahun ini, baik lewat skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga, maupun Bantuan Uang Muka.

BTN juga mengambil peluang dari adanya skema baru yang dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT).

DPK Capai 22 Persen

Selain mematok pertumbuhan kredit yang tinggi, target dana pihak ketiga (DPK) juga didorong tumbuh 19 hingga 22 persen. Sementara itu, laba bersih diharapkan bisa tumbuh di atas 25 persen agar bisa mendorong peningkatan ekuitas sebesar 13-15 persen dibandingkan tahun 2017.

Untuk mencapai target tersebut, BTN sudah memasang setidak-tidaknya sembilan strategi, yakni penguatan posisi bisnis di KPR dan construction value chain, struktur pendanaan dan rasio CASA, meningkatkan pendapatan non-bunga, meningkatkan asset recovery dan efektivitas penagihan, memperkuat permodalan, perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM), perkuat infrastruktur berbasis teknologi informasi dalam rangka penguatan perbankan digital.(tmn)

sumber: antara

Related posts

Leave a Comment