Gedung Dewan Kosong, FRB Sumut Kecam Prilaku Anggota DPRD Sumut Tak Pro Rakyat

anggota Dewan

topmetro.news – Menyusul kondisi gedung yang nyaris kosong, seratusan massa kelompok tani yang mengatasnamakan Forum Rakyat Bersatu (FRB) Sumatera Utara menyampaikan kecaman kerasnya terhadap prilaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut yang tidak lagi pro rakyat.

Karena, sebagian besar pimpinan dan anggota dari DPRD Sumut lebih banyak mementingkan kegiatan diluar gedung seperti memperbanyak kunjungan kerja (Kunker) dibandingkan menyelesaikan kepentingan kerakyatan, terbukti sulit menemui mereka pada saat rakyat menuntut adanya tindakan kesewenang-wenangan penguasa.

“Mereka itu dipilih dan digaji oleh kita (rakyat), gitu kita datang tak satupun ada, kita sangat kecam ini, kalau memang komisi tak ada, kan masih ada fraksi, justru di fraksi juga tak ada satupun, ini menjijikan,” kata Ketua FRB, Rabu Alam Syahputra didampingi perwakilan kelompok tani, Abdin Jaini Sembiring dan Abdul Rahman saat berada di ruang Banmus gedung DPRD Sumut, pada Kamis (12/4/2018).

Seperti diketahui, aksi massa FRB yang diawali mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumut dan berlanjut ke gedung DPRD Sumut. Datang dalam jumlah massa yang banyak, akhirnya dipersilahkan masuk ke gedung dewan dengan beberapa perwakilan kelompok tani, dan diterima Kabag Humas Sekretariat DPRD Sumut, Benny Miraldy.

Namun, hal itu tidak sesuai harapan, penolakan terjadi, Rabu Alam mewakili FRB Sumut menyatakan tidak terima atas ketidakhadiran anggota DPRD Sumut untuk menerima mereka.

“Saya ga mau kalau bapak (Kabag Humas) yang terima kami, kalau sebagai pendamping anggota dewan kami setuju. Karena kami cuma serahkan ini (berkas) saja ke dewan, kalau ga ada ngapain kami demo kesini, cukup kirim via kantor pos saja,” sebutnya.

Benny Miraldy menegaskan saat itu atasnama sekretariatan DPRD Sumut menyampaikan ungkapan permohonan maafnya.

“Saya sampaikan mohon maaf karena bertepatan hari ini, ditujukan pada Komisi A bertepatan lagi tugas luar, jadi dengan sangat mohon maaf apa yang jadi aspirasi, apa yang jadi keinginan bapak-bapak kami terima dan itu diberikan sekembalinya mereka agar ditindaklanjuti,” ungkap Benny dihadapan perwakilan kelompok tani.

Harapan tersebut ternyata tidak mendapat sambutan, Rabu Alam kembali menegaskan bahwa aksinya sesungguhnya sudah diberitahukan tiga hari sebelumnya.

“Maka, saya tegaskan ini tragedi politik namanya ironis, memalukan, menjijikan bagi kita rakyat. Mulai dari ketua, pimpinan fraksi sampai anggota dewan lainnya tak satupun ada. Masih pantaskah yang begini kita pilih,” tegasnya.

Datang Lagi Besok

Namun demikian, kepada Sekretariatan DPRD Sumut dia menegaskan, akan kembali mendatangi gedung DPRD Sumut.

“Pak Benny, kami memediasi kami, dan kedatangi kami besok diterima dewan, akan kami eksplorasikan tentang ketidak mengertinya anggota DPRD Sumut tentang sengketa agraria,” ucapnya.

Menurutnya, kesalahan memaknai performa agraria, akibatnya terjadi pengusuran areal dan pemukiman milik rakyat. Maka, dianggap salah anggota dewan yang membela para pemilik HGU.

“Untuk itulah kita datang besok untuk menentang tentang pertanahan ini kepada pimpinan atau anggota dewan khususnya Komisi A,” pungkasnya.(TM/11)

Related posts

Leave a Comment