Konsumsi Karet Alam Domestik Terserap 20 Persen

Topmetro.news – Konsumsi karet alam domestik hanya terserap sekitar 20 persen dari total produksi nasional. Padahal Indonesia merupakan salah satu negara utama penghasil karet alam dengan produksi melebihi 3 juta ton per tahun, namun 80 persen produksi karet alam domestik diekspor ke mancanegara.

“Tingkat konsumsi domestik ini masih jauh dibawah Malaysia, China dan India yang menyerap lebih dari 40 persen hasil produksinya,” kata Haris Munandar, Sekjen Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Karet Alam Domestik Perlu Tingkatkan Nilai Tambah

Terkait hal tersebut, menurut Haris, pemerintah memandang langkah-langkah untuk peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri perlu segera dilakukan dalam rangka meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam nasional. “Kebijakan pembangunan tol laut yang memandang laut sebagai penghubung bukan pemisah merupakan salah satu langkah yang perlu kita dukung,” ujar Haris.

Pemerintah akan membangun 24 pelabuhan, diantaranya deep sea port (pelabuhan laut dalam) Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makasar dan Sorong, 4 pelabuhan diantaranya sudah berjalan.

Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi industri karet penunjang pelabuhan seperti ‘rubber dock fender’, ‘rubber floating fender’, ‘rubber bumper’, dan sebagainya sehingga dapat lebih meningkatkan konsumsi karet alam dalam negeri.

Ekstensifikasi Ekspor Karet

“Konsumsi karet alam domestik yang saat ini berkisar pada angka 580 ribu ton per tahun masih berpotensi untuk ditingkatkan antara lain dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi ekspor barang karet,” papar Haris.

Selain itu, menciptakan cabang-cabang industri baru seperti industri ban pesawat dan vulkanisir pesawat terbang yang berpotensi menyerap karet alam dan menghasilkan devisa nasional.

Makanya, Pemerintah menyatakan dukungan dan mendorong pertumbuhan industri barang-barang karet dalam rangka merealisasikan program peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri.

“Untuk mendukung itu, Kemenperin telah berupaya melalui kebijakan-kebijakan antara lain penguatan struktur industri barang-barang karet; pemberian insentif untuk industri berteknologi tinggi maupun industri berorientasi ekspor serta pengembangan kawasan industri,” tutup Haris.
(tmn)

sumber: antara

Related posts

Leave a Comment