Topmetro.news – Amerika larang edar dua ponsel produk China. Hal itu demi alasan keamanan. Pentagon Rabu (2/5/2018) resmi melarang ponsel produk China yang dibuat pabrikan Cina Huawei dan ZTE. Menurut Departemen Pertahanan pemerintah setempat penjualan on-base dari semua ponsel dan modem internet seluler yang dibuat perusahaan dilarang, dan toko-toko dengan barang-barang diperintahkan untuk menghapusnya.
“Huawei dan perangkat ZTE dapat menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima untuk personil departemen, informasi dan misi,” kata juru bicara Pentagon Mayor Dave Eastburn dilansir UPI.
“Mengingat informasi ini, tidak bijaksana bagi pertukaran departemen untuk terus menjualnya kepada personil Pertahanan,” tambahnya.
Ponsel Produk China Tak Bisa Perluas Aspek Teknis
Eastburn mengatakan untuk alasan keamanan, dia tidak dapat memperluas aspek teknis dari ancaman potensial tetapi mengatakan Pentagon sedang mengevaluasi situasi dan akan mengeluarkan panduan lebih lanjut, jika diperlukan.
Februari lalu, para pejabat intelijen AS menyarankan warga Amerika untuk tidak menggunakan ponsel pintar buatan Huawei atau ZTE karena potensi risikonya.
Ponsel Produk China Berisiko Besar
Meskipun merek AS seperti Apple memproduksi ponsel pintar mereka di China, para pejabat intelijen di NSA, FBI dan CIA mengatakan merek-merek Tiongkok menimbulkan risiko yang lebih besar.
Direktur FBI Christopher Wray mengatakan ponsel China dapat digunakan untuk memodifikasi atau mencuri informasi dengan jahat atau melakukan pengintaian yang tidak terdeteksi.
Huawei, yang menjadi sasaran berbagai peraturan dan undang-undang AS untuk mengatasi masalah keamanan nasional, menyangkal klaim bahwa perangkatnya berisiko.
“Kami tetap berkomitmen untuk keterbukaan dan transparansi dalam semua yang kami lakukan dan ingin menjadi jelas bahwa tidak ada pemerintah yang pernah meminta kami untuk berkompromi dengan keamanan atau integritas dari setiap jaringan atau perangkat kami,” kata perusahaan itu.
Para pejabat AS telah menyetujui ZTE karena melanggar embargo perdagangan dengan mengirimkan komponen buatan AS ke Iran di dalam perangkatnya, sesuatu yang saat ini sedang diselidiki Huawei.(tmn)
sumber: jurnas
