Donald Trump: Saya Percaya Kim Jong-un

trump percaya kim

topmetro.news – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebutkan, bahwa dirinya percaya terhadap Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Artinya, hanya butuh waktu lima jam bagi Donald Trump untuk mempercayai sosok Kim Jong-un, yang pernah ia juluki sebagai ‘Little Rocket Man’.

Meski awalnya terkesan menjaga jarak, pertemuan keduanya yang berlangsung sekitar pukul 09.00 hingga 14.00 waktu Singapura, Selasa 12 Juni 2018, berjalan dengan baik.

Mereka bersalaman, duduk bersama, mengadakan pertemuan, makan siang bareng, dan berjalan-jalan di taman Capella Hotel. Donald Trump bahkan memamerkan mobil kepresidenan ‘The Beast’ pada Kim Jong-un.

Saat berpisah, keduanya saling berjabat tangan erat. Jauh lebih relaks dan akrab daripada ketika bertemu.

Saat ditanya, apakah Donald Trump mempercayai Kim Jong-un, sang miliarder menjawab, “Saya percaya. Menurut saya, dia akan menyelesaikannya.”

Trump yakin benar, Kim Jong-un akan memenuhi perjanjian yang telah disepakati bersama dalam dokumen hasil KTT AS-Korea Utara.

“Dia (Kim Jong-un) sangat tegas dan faktanya ia ingin melakukannya. Saya pikir mereka (pihak Korut) ingin melakukannya lebih dari itu, bahkan lebih dari saya. Mereka ingin masa depan yang lebih cerah untuk Korea Utara,” kata dia.

Peringatan Iran

Sedangkan pihak Teheran memperingatkan Kim Jong-un untuk tidak percaya 100 persen terhadap Donald Trump. Menurut mereka, tidak ada jaminan bahwa Trump tak akan membatalkan perjanjian sebelum kembali ke negaranya.

“Kita sedang menghadapi seseorang yang kerap mencabut apa yang telah ia tandatangani saat berada di luar negeri.”

Pada bulan lalu, Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani AS pada 2015. Sang miliarder nyentrik menyebut, kesepakatan itu cacat. Trump juga menuding Teheran mensponsori terorisme dan mengusulkan sanksi baru.

Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan kritik serupa terhadap Pemerintahan Donald Trump. Kesepakatan nuklir Iran menjadikan Teheran setuju untuk membatasi pengayaan uranium, yang dikhawatirkan Barat dapat digunakan untuk membangun senjata pemusnah massal.

Bagi Iran, yang telah lama mempertahankan program nuklirnya dengan alasan untuk tujuan damai, kesepakatan itu berpotensi melepaskan belenggu sanksi pada kehidupan ekonominya, dan membuka akses penjualan minyaknya ke luar negeri.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan menyambut baik kesepakatan yang telah ditandatangai Kim Jong-un dan Donald Trump.

“Kita telah meninggalkan hari-hari kelam peperangan dan konflik. Dan akan menuliskan bab baru tentang perdamaian dan kerja sama,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan Korea Selatan. “Kami akan melangkah bersama Korea Utara.”

Sementara itu, sekutu terdekat Korea Utara, China berharap bagi perdamaian di Semenanjung Korea. “AS dan Korea Utara saling bersikap antagonis selama lebih dari setengah abad,” kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.

“Kini, para pemimpin tertinggi kedua negara bisa duduk bersama, setara, melakukan pembicaraan yang memiliki arti penting dan positif, serta menciptakan sejarah baru.” (TM-RED)

sumber: liputan6.com

Related posts

Leave a Comment