Pemkab Samosir Hentikan Pencarian KM Galungan Bangun

topmetro.news – Pemkab Samosir memutuskan untuk menghentikan sementara pencarian korban kapal tenggelam (KM Galungan Bangun). Hal itu diumumkan di depan pos informasi kecelakaan kapal di Pelabuhan Simanindo, Pemkab Samosir, melalui Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga.

Disebutkan, pencarian korban kapal tenggelam akan dilanjutkan besok pagi. “Berhubung karena cuaca yang tidak memungkinkan, pencarian untuk sementara dihentikan. Pencarian akan kita lanjutkan besok pagi,” jelas Juang.

Pertanyakan Kelayakan Kapal

Tenggelamnya KM Galungan Bangun milik Marga Sagala tadi sore, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.00 WIB di Perairan Danau Toba antara Tigaras (Kabupaten Simalungun) dan Simanindo (Kabupaten Samosir) menuai protes dari warga.

Seperti yang diungkapkan Masdin Napitu (50) warga Desa Marlumba Simanindo, di tengah proses pencarian korban kapal tenggelam. “Keluarga saya ada di dalam kapal. Saya ingin ikut mencari. Tapi dilarang. Keluarga saya ada lima orang di dalam kapal tersebut,” ujar Masdin.

Lebih lanjut Masdin mengatakan bahwa dianya setiap hari ada di Simanindo dan melihat aktivitas di pelabuhan.

“Saya setiap hari disini. Dan saya bisa pastikan bahwa kapal tersebut melebihi kapasitas. Saya dapat informasi bahwa penumpang lebih kurang 200 orang. Ditambah lagi dengan kenderaan roda dua,” ujar Masdin.

Masdin juga mempertanyakan kelayakan kapal yang beroperasi di Danau Toba.

Bawa ke Ranah Hukum

“Pemkab Samosir jangan hanya tahu menerima pajak dari kapal. Tapi tidak pernah memberikan sanksi kepada pemilik kapal yang ngotot beroperasi. Padahal kapalnya tidak layak berlayar,” katanya.

“Dan saya juga menyayangkan mengapa kapal pengangkut penumpang bisa membawa kendaraan roda dua sementara ada kapal ferry,” sambung Masdin yang berharap agar tragedi tenggelamnya KM Galungan Bangun dibawa ke ranah hukum.

Minta Bantuan Pemprov

Sebelumnya, Sekdakab Samosir Jabiat Sagala mengatakan bahwa pihaknya telah meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk membantu melakukan pencarian kepada korban tenggelamnya kapal penumpang KM Galungan Bangun.

“Kita sudah kordinasi dengan tim SAR Pprovinsi untuk membantu mencari korban. Dan kita juga sudah menghubungi Pemkab Simalungun. Di Simalungun ada perusahaan yang memiliki peralatan untuk mencari korban semisal kapal yang memiliki lampu yang memadai untuk melakukan pencarian dimalam hari,” jelas Jabiat.

Melebihi Kapasitas

Menurut informasi di Pelabuhan Simanindo, Samosir bahwa KM Galungan Bangun tenggelam sesaat setelah tali kemudi putus. Dan kuat dugaan bahwa penumpang kapal melebihi kapasitas.

Informasi lain diperoleh, korban selamat kapal tenggelam rute Simanindo – Tigaras yang sedang dirawat di RSU Dr Hadrianus Sinaga saat ini berjumlah tiga orang. Mereka masing-masing atas nama:

  1. Hernando Lingga (Lk), 24 thn, Kristen, TTL: P. Siantar, 03 Maret 1994, alamat: Dusun I Pardamean Kec. Tanjung Morawa Kab. Deliserdang
  2. Rahman Syahputra, (Lk), 22 thn, TTL: Sukaraja, 13 Januari 1996, alamat Dusun IV Ds. Sukaraja Kec. Air putih Kab. Batubara
  3. Santika (Pr/dalam keadaan hamil), 20 thn (masih dalam keadaan trauma/suami korban masih belum ditemukan).

Sesuai dengan informasi yang diperoleh dari saksi (korban selamat) an Hernando Lingga, bahwa kapal yang mereka tumpangi telah berlayar sekira 30 menit dari Simanindo menuju Tigaras.

Oleng Lalu Tenggelam

Sesaat sebelum kejadian kapal oleng dan tenggelam. Saksi menyebutkan bahwa sebelum tenggelam, kapal sudah mulai dipenuhi oleh air (pada bagian bawah).

Saksi menyebutkan bahwa pada saat kejadian angin dan ombak sangat kencang dengan jumlah penumpang dan kendaraan sangat (roda dua) padat. Dan diperkirakan oleh saksi lebih dari 100 orang penumpang berada dalam kapal itu.

Diperkirakan bahwa jumlah korban akan semakin bertambah dalam kejadian ini. Apalagi terdapat beberapa anak kecil dalam kapal (menurut keterangan saksi). (TMD -21)

Detik-detik penyelamatan korban KM Galungan

Related posts

Leave a Comment