Inflasi Sumut 2018 Sesuai Sasaran, Itu Prediksi Bank Indonesia

prediksi-bank-indonesia

Topmetro.News – Sesuai perkiraan Bank Indonesia, inflasi Sumatera Utara tahun 2018 ini secara “year on year’ masih berada dalam kisaran sasaran atau 3,5 plus minus 1 persen. Keyakinan inflasi terkendali juga mengacu pada keberhasilan mengendalikan inflasi d Lebaran 2018 yang hanya 0,04 persen.

“Keyakinan masih berada pada sasaran mengacu pada pencapaian inflasi secara yoy di Juni yang masih 3,36 persen,” kata Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumut, Hilman Tisnawan di Medan, Senin (2/7/2018).

Bahkan prediksi Bank Indonesia, inflasi di Sumut yang secara bulanan di Juni sebesar 0,04 persen itu lebih rendah dari angka nasional yang mengalami inflasi 0,59 persen. Kata dia, inflasi Sumut dan jauh dibawah rata-rata historis inflasi Lebaran 3 tahun terakhir 0,41 persen.

“Di Juni, inflasi di Medan yang sebesar 0,01 persen bahkan tercatat terendah di Sumatera.”

Perhitungan BI tentang inflasi tertinggi terjadi pada kelompok “administered prices” dengan komoditas utama seperti biaya transportasi angkutan udara juga terjadi.

Faktor Kenaikan Tarif Angkutan Udara

Kenaikan tarif angkutan udara itu misalnya memberi andil 0,24 persen (mtm). Disusul angkutan antarkota dengan andil 0,04 persen maupun dalam kota dengan andil 0,02 persen. “Kenaikan tarif angkutan sejalan dengan adanya arus mudik dan balik Lebaran 2018,” sebutnya.

Hilman menegaskan, terkendalinya inflasi juga tidak terlepas dari peran Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID.

“BI berharap TPID tetap berjaga karena ke depannya, tekanan harga berpotensi meningkat walau dengan level yang relatif terjaga,” ujar Hilman.

Kenaikan Harga Bahan Bakar

Sesuai prediksi Bank Indonesia, kondisi itu sebagai dampak berakhirnya masa panen raya hortikultura dan termasuk ditetapkannya kenaikan harga bahan bakar Pertamax CS per Juli 2018.

Sumut Inflasi 0,04%

Sekadar diketahui Juni 2018 lalu, Sumatera Utara mengalami inflasi 0,04%, angka kumulatif (Januari hingga Juni 2018 justru 0,27%). Empat kota Indeks Harga Konsumen (IHK) juga inflasi yakni Sibolga 0,29%, Pematangsiantar 0,10%, Medan 0,01% dan Padangsidimpuan 0,38%.

Syech Suhaimi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mengatakan inflasi lebih rendah dari nasional yaitu 0,59 persen. Dimana komoditas utama penyumbang inflasi adalah kenaikan harga komoditas.

“Sementara di kota Medan selama Juni 2018 inflasi 0,01%, penyumbang inflasi yakni angkutan udara, tomat buah, cabai rawit, angkutan antar kota, upah pembantu rumah tangga, kue basah dan telur ayam ras,” katanya, Senin (2/7/2018).

Hal sama juga terjadi tiga IHK lainnya, dimana umumnya pemicu inflasi dari kenaikan harga komoditas bahan pangan utamanya harga tomat. Juga ada kenaikan harga ketupat/lontong sayur, udang basah, cumi-cumi, tongkol, cabai rawit, kelapa, telur ayam ras, kue basah, minyak goreng.(*)

Related posts

Leave a Comment