Anggaran Rp45 Miliar, Persiapan MTQ Nasional ke-27 di Sumut Terkesan Lamban

Nasional

topmetro.news – Meski pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-27 tahun 2018 tinggal menghitung hari, namun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) baru melakukan pembangunan konstruksi astaka MTQ di di Gedung Serbaguna Jalan Willem Iskandar, Medan.

Lokasi pelaksanaan MTQ lainnya di Asrama Haji, Istana Maimun, belum nampak persiapan. Padahal acara yang digelar mulai dari 4-13 Oktober mendatang ini berbiaya Rp45 miliar,  yang bisa menampung sekitar 3500 tamu inti dari 34 propinsi di Indonesia dan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo .

Pj Gubsu Eko Subowo kepada wartawan saat launching MTQ ke 27 tahun 2018 di Hotel Santika Medan, pada Kamis (12/7/2018) mengakui, persiapan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Nasional ke 27 tahun sudah mencapai 70%.

“Dari laporan panitia yang saya terima, untuk pembangunan pertama astaka di Jalan Pancing sudah 70%. Ini kan masih ada beberapa bulan lagi, jadi tidak ada masalah,” ujarnya.

Dikatakan Eko, selain terus melakukan persiapan pembangunan astaka dan dibeberapa tempat lokasi pelaksanaan MTQ, ia juga memastikan untuk akomodasi mencukupi dengan jumlah hotel dan restauran serta ketersediaan listrik.

“Semua sudah siap karena kita pakai gedung yang sudah ada, kecuali di Jalan Pancing nanti kita tambah listrik dan air,” katanya.

Untuk itu memang diperlukan koordinasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan pemerintah pusat serta Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang dimana lokasi pelaksanaan MTQ ada di dua daerah tersebut.

Sementara dengan launching MTQ yang dihadiri seluruh panitia dan kakanwil Kemenag se Indonesia, kata Eko lagi, sebagai tanda perhitungan mundur pelaksanaanya yang memang sangat ditunggu-tunggu selain sebagai syiar Islam juga diharapkan menumbuhkan kerumunan umat beragama di Propinsi Sumut yang heterogen ini.

“Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang juga kita minta untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam menerima tamu se Indonesia sehingga acara sukses,” ucapnya.

Koordinasi Ketat

Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Binmas) Kemenag RI, Muhammadiyah Amin, menyatakan, pelaksanaan MTQ ini harus terus berkoordinasi ketat antara pemerintah pusat dan pemda.

“Dalam pelaksanaan ini, Kemenag bertanggungjawab untuk ketersediaan dewan hakim dan panitera nya. Karena dana kami sedikit dan lain-lainnya ditanggung Pemda. Sedangkan untuk kedatangan menteri-menteri semua nya ditanggung oleh kementerian dan presiden ditanggung langsung pemerintah pusat,” ungkapnya.

Gubernur Baru

Saat ditanya terkait pelaksanaan MTQ nantinya sudah pada gubernur baru, Ia mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan itu karena saat menetapkan Provinsi Sumut sebagai tuan rumah MTQ tahun 2018 Kemendagri sudah mengetahui adanya pelaksaan Pilgubsu.

“Kami tidak mensoalkan siapa pimpinan Pemda nya terpenting bagaimana mensukseskan acara ini. Karena kemarin saat menetapkannya, kami melihat kesiapan Prov Sumut dari prasarana baik hotel dan bandara. Jadi saat kami terapkan Sumut menjadi tuan rumah, kami tahu akan ada pilkada, tapi tidak berpengaruh karena melihat kesiapan dari prasarana hotel dan bandara,” pungkasnya.(TM/ERRIS)

Related posts

Leave a Comment